Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WHO: 90 Persen Negara Alami Gangguan Layanan Kesehatan Selama Pandemi

Kompas.com - 01/09/2020, 19:14 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pandemi virus corona Covid-19 telah mengganggu layanan kesehatan penting di hampir setiap negara, menurut survei Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)

Gangguan tersebut paling banyak dirasakan oleh negara berpenghasilan rendah dan menengah. 

Kndisi ini kemungkinan akan menambah beban kesehatan masyarakat tambahan untuk jumlah korban dari penyakit yang disebabkan oleh virus corona, kata WHO. 

90 persen

Dilansir laman WHO, survei indikatif yang diterbitkan 31 Agustus itu berisi tentang dampak Covid-19 pada sistem kesehatan berdasarkan laporan 105 negara.

Data tersebut dikumpulkan dari Maret hingga Juni 2020. Hasilnya hampir setiap negara atau 90 persen negara mengalami gangguan pada layanan kesehatannya.

"Survei ini menyoroti celah dalam sistem kesehatan kita, tetapi juga berfungsi untuk menginformasikan strategi baru untuk meningkatkan penyediaan perawatan kesehatan selama pandemi dan seterusnya," kata Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHO.

Baca juga: WHO: Wabah Virus Corona Belum Berakhir, Negara Tak Boleh Berpura-pura

 

"Covid-19 seharusnya bisa pelajaran bagi semua negara bahwa kesehatan bukanlah persamaan 'salah satu atau'. Kita harus lebih mempersiapkan diri untuk keadaan darurat tetapi juga terus berinvestasi dalam sistem kesehatan yang sepenuhnya menanggapi kebutuhan orang sepanjang kehidupan," kata dia. 

Dikutip VOA, Selasa (1/9/2020) di antara 105 negara yang menanggapi survei, 90 persen melaporkan setidaknya gangguan di setidaknya satu dari 25 layanan penting.

Lebih dari separuh melaporkan gangguan dalam diagnosis dan pengobatan kanker. Sementara program malaria terdampak di hampir setengah negara.

Sementara itu tuberkulosis terdampak di lebih dari dua perlima dan pengobatan HIV di sepertiga negara.

Negara-negara berpenghasilan rendah menanggung beban dampaknya. Di antara negara-negara yang melaporkan gangguan pada setidaknya 75 persen layanan penting, hampir setengahnya merupakan negara berpenghasilan rendah.

Baca juga: WHO: Berkerumun Tanpa Kendali yang Aman adalah Awal Bencana

Layanan imunisasi

Layanan yang paling sering terganggu adalah program penjangkauan untuk imunisasi rutin, yang berdampak pada 70 persen negara yang menanggapi survei.

Setelah itu diagnosis dan pengobatan penyakit tidak menular seperti penyakit jantung atau diabetes (69 persen), keluarga berencana dan kontrasepsi (68 persen), dan perawatan kesehatan mental (61persen).

Sementara itu layanan darurat kritis terganggu di hampir seperempat negara. Termasuk gawat darurat di 22 persen negara, transfusi darah di 23 persen negara, dan operasi darurat di 19 persen negara.

"Sebagian besar gangguan bersifat parsial, mempengaruhi antara 5 dan 50 persen layanan," tulis survei tersebut.

Baca juga: Ini Tempat yang Bisa Memicu Munculnya Klaster Virus Corona Menurut WHO

Kewalahan

Menurut pernyataan WHO, survei tersebut mengungkapkan bahwa sistem kesehatan yang kuat sekalipun dapat dengan cepat kewalahan dan dikompromikan oleh wabah Covid-19.

Amerika Utara, Amerika Selatan, dan Karibia tidak masuk dalam survei ini, karena status transmisi Covid-19 tinggi dan keterbatasan survei.

Data terbaru tersebut merupakan penilaian paling menyeluruh dari dampak pandemi Covid-19 pada layanan kesehatan.

WHO sebelumnya telah memperingatkan tentang penurunan keinginan vaksinasi, gangguan pada layanan penyakit tidak menular dan dampak pada akses ke obat HIV.

Baca juga: Sensus Penduduk Dimulai 1 September, Berikut Ciri-ciri Petugas Sensus

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com