Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Respons Imun Wanita Disebut Lebih Kuat daripada Pria Terkait Covid-19...

Kompas.com - 01/09/2020, 06:31 WIB
Mela Arnani,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah studi terbaru yang dilakukan di Amerika Serikat, mengamati respons kekebalan tubuh antara pria dan wanita terhadap virus corona.

Studi yang diterbitkan dalam jurnal Nature pada Rabu (26/8/2020) tersebut menunjukkan bahwa wanita mempunyai respons kekebalan yang lebih kuat dibandingkan pria.

Selain itu, dijelaskan juga kemungkinan kondisi pria menjadi lebih parah jika terinfeksi penyakit Covid-19.

"Apa yang kami temukan adalah bahwa pria dan wanita memang mengembangkan berbagai jenis respons kekebalan terhadap Covid-19," ujar Akiko Iwasaki, penulis utama studi dan profesor di Universitas Yale Amerika Serikat seperti dikutip dari Aljazeera, (28/2020).

Baca juga: Memprediksi Kapan Pandemi Covid-19 di Indonesia Akan Berakhir...

Adapun perbedaan tersebut mendasari kerentanan penyakit yang meningkat pada pria.

Peneliti mengumpulkan sampel hidung, air liur, dan darah dari subyek kontrol, baik dari pasien yang tidak terinfeksi dan pasien dengan Covid-19 yang dirawat di Rumah Sakit Yale New Haven Amerika Serikat.

Ditemukan, wanita meningkatkan respons kekebalan yang lebih kuat yang melibatkan limfosit T, jenis sel darah putih yang dapat mengenali virus dan melawannya. Bahkan, ini terjadi pada kasus wanita yang berusia lebih tua.

Baca juga: Deretan Gedung Kementerian dan Lembaga yang Ditutup karena Corona...

Dipengaruhi umur

Sebaliknya, pria yang lebih tua mempunyai aktivitas sel T lebih lemah. Sehingga, semakin tua semakin lemah respons kekebalannya.

Secara keseluruhan, pria juga menghasilkan lebih banyak sitokin, yaitu protein inflamasi yang membentuk bagian lain dari pertahanan kekebalan alami tubuh.

Namun, kasus Covid-19 yang parah telah dikaitkan dengan badai sitokin, di mana ketika sistem kekebalan bekerja berlebihan. Kondisi ini berbahaya dan berpotensi menyebabkan kematian.

Baca juga: Soal Kalung Antivirus Kementan, Ini Tanggapan IDI

Studi yang dilakukan menemukan bahwa pria menunjukkan konsentrasi sitokin tinggi sejak awal terinfeksi, disertai kecenderungan memiliki kondisi yang parah.

Sedangkan, pada wanita juga menunjukkan adanya kenaikan tingkat sitokin dan kondisi kesehatannya terlihat lebih buruk.

Hal ini mengartikan bahwa pria dan wanita membutuhkan perawatan yang berbeda.

Misalnya, bagi pria membutuhkan perawatan yang harus meningkatkan respons sel T. Sementara pada wanita dapat diberikan pengobatan untuk meredam respons sitokin.

Baca juga: WHO Tegaskan Vaksin Covid-19 Tak Akan Tersedia Sebelum Akhir 2021

Disesuaikan secara individu

Melansir dawn.com, secara global kasus kematian akibat Covid-19 pada pria menyumbang angka sekitar 60 persen.

Sejak awal pandemi, sebagian besar negara melaporkan jumlah kematian akibat virus corona lebih banyak terjadi pada pria, terutama dengan usia tua, dibandingkan pada wanita di usia yang sama.

Para ahli menawarkan sejumlah penjelasan yang mungkin untuk tren ini.

"Satu teori mengatakan bahwa pria lebih cenderung mengambil bagian dalam kebiasaan tidak sehat, yang terkait dengan pengembangan penyakit kronis," tulis Dr Sara Kayat.

Baca juga: Tidak Ada Satu Wilayah Pun yang Aman dalam Pandemi Covid-19

Kehadiran kromosom X yang lebih banyak dan hormon pada wanita menjadi alasan kemungkinan yang lain.

Penelitian yang dilakukan ini mempunyai keterbatasan, salah satunya karena ukuran sampel relatif kecil, dengan total 98 pasien.

Selain itu, rata-rata usia pasien juga tinggi, sekitar 60 tahun.

Baca juga: Saat Pasien Corona di AS Didominasi Usia 20-44 Tahun...

Mengomentari penelitian tersebut, menurut seorang profesor di Universitas Edinburgh, Eleanor Riley, terdapat kemungkinan yang disebabkan perbedaan usia atau BMI.

BMI digunakan untuk mengukur lemak tubuh.

Menurutnya, perawatan akan lebih baik jika disesuaikan secara individual, dibandingkan hanya berdasar jenis kelamin.

Baca juga: Tidak Memejamkan Mata, Bagaimana Cara Ikan Tidur?

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Pandemi Covid-19. Arti Zona Merah, Oranye, Kuning, dan Hijau

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com