Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain di Ciracas, Berikut Deretan Penyerangan Polsek yang Pernah Terjadi

Kompas.com - 29/08/2020, 20:44 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Setelah itu, ia menelepon seseorang. Tak sampai lima menit, ada enam sepeda motor datang dari arah Desa Kelumpang langsung mendekati Markas Polsek Hamparan Perak.

"Anggota gerombolan yang berjaga di luar sempat meminta warga untuk pulang atau pergi. Kami mengira mereka adalah polisi yang sedang bertugas," kata saksi mata.

Setelah itu, penembakan terjadi dan warga lari berhamburan menjauh.

Dari olah tempat kejadian perkara sementara, polisi menemukan sedikitnya 30 selongsong peluru dengan tiga varian kaliber, yakni kaliber 7,62 mm, 5,6 mm, dan 9 mm.

Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono penyerangan tersebut ada kaitannya dengan terungkapnya perampokan di Bank CIMB Niaga Medan.

Baca juga: 5 Fakta soal Djoko Tjandra, dari Dirikan Grup Mulia hingga Ditangkap Polisi di Malaysia

Polsek Martapura

Pada 2013 silam, puluhan anggota TNI Artileri Medan menyerang Polsek Martapura.

Diberitakan Harian Kompas, 8 Maret 2013, insiden tersebut merupakan rangkaian dari penyerangan di Markas Polres Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan.

Penyerangan ini merupakan buntut penembakan yang menewaskan Prajurit Satu Heru Oktavianus (23) dari Artileri Medan (Armed) 15/76 Martapura oleh personel kepolisian lalu lintas Sektor Baturaja Brigadir BW.

Baca juga: Video Viral Supeltas Difabel Berseragam Polisi di Ciledug, Ini Ceritanya...

Sejumlah anggota TNI itu disebut tidak puas dengan proses hukum atas Brigadir BW dan menuntut pemecatan BW dari kepolisian.

Kaca-kaca Markas Polsek pecah dan seluruh alat kantor rusak.

Sebanyak 30 tahanan kepolisian melarikan diri dalam peristiwa tersebut, yaitu 28 tahanan Polres OKU dan 2 tahanan Polsek Martapura.

Baca juga: Viral, Video Pria Ancam Polisi yang Akan Bubarkan Judi Sabung Ayam di Toraja Utara

Polsek Biau

Penyerangan juga pernah terjadi di Mapolsek Biau, Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah pada 2014 silam.

Massa melempari Markas Polsek Biau dengan batu dan bom molotov sehingga kaca jendela kantor pecah. Dua sepeda motor milik polisi dibakar dan sejumlah rumah di sekitar Markas Polsek dirusak massa.

Harian Kompas, 21 April 2014 memberitakan, insiden itu berawal dari pertandingan sepak bola di stadion tak jauh dari markas Polsek Biau.

Baca juga: Simpan 28 Bom Molotov, Ini Profil Dosen IPB Abdul Basith

Kecewa terhadap hasil pertandingan dan pengamanan oleh aparat kepolisian, sejumlah anak muda melempari markas Polsek dengan batu dan bom molotov.

"Anggota Brimob yang saat itu bertugas terkait dengan pemilu legislatif sedang beristirahat di aula," ujar Kepala Polres Buol Ferdinan Pasule.

"Mereka langsung bereaksi dengan memberikan tembakan peringatan kepada warga. Setelah itu, situasi makin panas. Banyak warga berdatangan dari berbagai tempat," sambungnya.

Baca juga: Berkaca dari Kasus Djoko Tjandra, Mengapa Penegak Hukum Justru Melanggar Hukum?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jadwal Puasa Ayyamul Bidh April 2024 dan Keutamaannya

Jadwal Puasa Ayyamul Bidh April 2024 dan Keutamaannya

Tren
Penelitian Mengungkap Anggapan Masyarakat Mesir Kuno tentang Galaksi Bima Sakti

Penelitian Mengungkap Anggapan Masyarakat Mesir Kuno tentang Galaksi Bima Sakti

Tren
Manfaat Kelapa Bakar, Apa Bedanya dengan Diminum Langsung?

Manfaat Kelapa Bakar, Apa Bedanya dengan Diminum Langsung?

Tren
Catat, Ini 10 Ponsel Pintar dengan Radiasi Tertinggi

Catat, Ini 10 Ponsel Pintar dengan Radiasi Tertinggi

Tren
Pedagang Taoge di Garut Disebut Jadi Tersangka Usai Membela Diri dan Lawan Preman, Ini Faktanya

Pedagang Taoge di Garut Disebut Jadi Tersangka Usai Membela Diri dan Lawan Preman, Ini Faktanya

Tren
Daftar 60 Universitas Terbaik di Indonesia Versi SIR 2024, Ada Kampusmu?

Daftar 60 Universitas Terbaik di Indonesia Versi SIR 2024, Ada Kampusmu?

Tren
Remaja Siksa Anjing hingga Mati di Jember, Polisi: Masih dalam Proses Penyelidikan

Remaja Siksa Anjing hingga Mati di Jember, Polisi: Masih dalam Proses Penyelidikan

Tren
Daftar Ikan yang Boleh Dimakan Penderita Asam Urat dan Kolesterol, Apa Saja?

Daftar Ikan yang Boleh Dimakan Penderita Asam Urat dan Kolesterol, Apa Saja?

Tren
Gunung Vesuvius yang Lenyapkan Kota Kuno Pompeii Berpotensi Meletus Lagi, Kapan Terjadi?

Gunung Vesuvius yang Lenyapkan Kota Kuno Pompeii Berpotensi Meletus Lagi, Kapan Terjadi?

Tren
Pemimpin Dunia Minta Israel Tak Balas Serangan Iran, Ini Alasannya

Pemimpin Dunia Minta Israel Tak Balas Serangan Iran, Ini Alasannya

Tren
Mengenal 'Holiday Paradox', Saat Waktu Liburan Terasa Lebih Singkat

Mengenal "Holiday Paradox", Saat Waktu Liburan Terasa Lebih Singkat

Tren
Mengenal Amicus Curiae, Dokumen yang Diserahkan Megawati ke MK Terkait Sengketa Pilpres 2024

Mengenal Amicus Curiae, Dokumen yang Diserahkan Megawati ke MK Terkait Sengketa Pilpres 2024

Tren
Bagaimana Cara Kerja Suara dari Sumber Bunyi Mencapai Telinga Anda?

Bagaimana Cara Kerja Suara dari Sumber Bunyi Mencapai Telinga Anda?

Tren
3 Skenario Serangan Balasan Israel ke Iran, Salah Satunya Incar Fasilitas Nuklir

3 Skenario Serangan Balasan Israel ke Iran, Salah Satunya Incar Fasilitas Nuklir

Tren
4 Fakta Istri Dokter TNI Jadi Tersangka Usai Ungkap Perselingkuhan Suaminya

4 Fakta Istri Dokter TNI Jadi Tersangka Usai Ungkap Perselingkuhan Suaminya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com