KOMPAS.com - Pemerintah melalui Satgas Covid-19 kembali mewacanakan akan segera kembali membuka operasional bioskop.
Sebelumnya, wacana ini pernah muncul pada Juli lalu. Kala itu, pemerintah juga berencana membuka bioskop pada pertengahan Juli.
Namun, rencana ini ditangguhkan karena meningkatnya kasus Covid-19 di Indonesia.
Kini, wacana ini dibuka kembali. Di DKI Jakarta, bioskop akan dibuka dalam waktu dekat.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengklaim, bioskop berkontribusi untuk meningkatkan imunitas tubuh.
Menurut Wiku, orang-orang akan merasa bahagia ketika menonton film di bioskop.
Bahagia yang muncul disebut berpengaruh pada meningkatnya imunitas tubuh yang bisa memperkecil risiko terpapar Covid-19.
Klaim ini menimbulkan pro dan kontra. Sejumlah ahli menilai, klaim imunitas ini absurd dan membuka peluang terjadinya klaster baru Covid-19.
Kekhawatiran ini beralasan karena banyaknya kasus tanpa gejala.
Pada awal Juni 2020, Achmad Yurianto, yang saat itu masih menjabat Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, mengungkapkan, orang tanpa gejala (OTG) menjadi mayoritas kasus positif di Indonesia.
Hampir 80 persen kasus positif infeksi corona yang ditemukan berasal dari orang yang tidak memiliki gejala sama sekali.
Meski menerapkan protokol kesehatan, kekhawatiran soal penyebaran virus corona dari pembukaan bioskop tetap muncul.
Apalagi, sejumlah riset menunjukkan risiko penularan virus corona di ruang tertutup dengan ventilasi yang tidak baik.
Perbincangan soal ini juga ramai di media sosial, salah satunya dilontarkan akun @KawalCovid19.
Contact tracing masih rendah. Siapkah DKI melakukan tracing terhadap seluruh penonton bioskop bila sampai ditemukan 1 saja pasien yang positif?
Lalu. Tidak ada jaminan bahwa orang yang datang ke bioskop tidak positif COVID-19. OTG ini terlihat baik-baik saja gaes.
— KawalCOVID19 (@KawalCOVID19) August 26, 2020
Baca juga: Bioskop Akan Kembali Dibuka, Benarkah Dapat Tingkatkan Imunitas?