KOMPAS.com - Afrika diperkirakan akan segera dideklarasikan bebas dari polio liar setelah berjuang mengatasinya selama bertahun-tahun.
Penanganan polio di Afrika sendiri dilakukan oleh berbagai pihak, yaitu melalui kerja sama badan kesehatan internasional, pemerintah nasional dan lokal, relawan masyarakat, dan survivor.
Melansir The Guardian, Selasa (25/8/2020), sudah empat tahun setelah kasus polio liar terakhir yang tercatat di Nigeria bagian utara.
Untuk itu, Komisi Sertifikasi Regional Afrika (ARCC) diperkirakan segera menyatakan bahwa benua tersebut telah terbebas dari virus yang menyebabkan kelumpuhan hingga kematian ini.
Pencapaian tersebut tidak lepas dari hasil kampanye vaksinasi dan memantau anak-anak di Borno.
"Ini merupakan upaya yang sangat besar dan penting, dengan ketekunan yang luar biasa," kata Direktur Regional Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk Afrika, Dr Matshidiso Moeti.
Seperti diketahui, polio menjadi sebuah wabah yang besar di Afrika. Pada tahun 1996, 75.000 anak di Afrika terkena polio.
Setelah terbebas dari polio, menurut Moeti, perjuangan saat ini adalah untuk memperbaiki kehidupan para survivor.
"Momen ini menjadi waktu untuk memperhatikan dan lebih memprioritaskan kebutuhan orang-orang dengan disabilitas di wilayah Afrika. Kesehatan bukan hanya tentang ketiadaan penyakit yang membunuh, tetapi kesejahteraan yang utuh," kata Moeti.
Baca juga: Mengenal Polio, dari Jenis hingga Penyebabnya...
Ketua ARCC, Dr Rose Leke, mengatakan, deklarasi tersebut mengikuti penilaian menyeluruh dari sistem pengawasan di 47 negara Afrika, untuk memastikan tidak adanya kasus yang terlewat.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan