KOMPAS.com - Hampir lima bulan sejak kasus pertama virus corona dilaporkan pada 2 Maret 2020, Indonesia telah mencatatkan 155.412 kasus infeksi.
Jumlah tersebut membuat Indonesia berada pada urutan kedua tertinggi soal Covid-19 di Asia Tenggara, setalah Filipina.
Dalam periode sepuluh hari terakhir (15-24 Agustus 2020), berdasarkan data covid19.go.id pada Selasa (25/8/2020) siang, rata-rata kasus baru infeksi harian mencapai 2.028 kasus.
Tingginya angka infeksi itu juga diimbangi dengan meningkatnya jumlah pasien sembuh yang kini totalnya mencapai 111.060 pasien.
Rata-rata kesembuhan di Indonesia dari virus corona dalam periode yang sama lebih tinggi daripada kasus infeksi, yaitu 2.144.
Baca juga: Jumlah Tes Mirip Indonesia, Mengapa Jepang Lebih Berhasil Atasi Corona?
Tingginya angka kesembuhan dan tren infeksi yang menurun di beberapa daerah membuat status zona risiko Covid-19 berubah.
Surabaya yang sempat menjadi episentrum virus corona di Indonesia dan berstatus zonah merah misalnya, kini telah berstatus zona oranye atau memiliki risiko sedang.
Kendati demikian, masih ada 22 kabupaten atau kota di 9 Provinsi yang berstatus sebagai zona merah.
Berikut daftarnya, dikutip dari laman Satgas Penanganan Covid-19 Indonesia:
Baca juga: Antusias Menyambut Calon Vaksin Covid-19
Ada beberapa indikator yang digunakan untuk menghitung status zona risiko Covid-19 di Indonesia, yaitu: epidemiologi, surveilans kesehatan masyarakat, dan pelayanan kesehatan.
Indikator epidemiologi
Baca juga: Jumlah Kasus Covid-19 Terus Meningkat, Warga Masih Lalai Tak Pakai Masker
Indikator Surveilans kesehatan masyarakat
Indikator pelayanan kesehatan
Artinya, zona risiko di setiap dari bisa berubah sewaktu-waktu tergantung kondisi penyebaran virus corona.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.