Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Calon Mahasiswa Lolos Seleksi Undip dengan Uang Pangkal Rp 87 Miliar

Kompas.com - 23/08/2020, 08:02 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Di media sosial Twitter beredar tangkapan layar pengumuman hasil seleksi Universitas Diponegoro (Undip) 2020 yang menyebutkan calon mahasiswa lolos seleksi mandiri dengan uang pangkal Rp 87 miliar.

Saat dikonfirmasi, pihak Universitas Diponegoro menegaskan bahwa informasi itu tidak benar alias hoaks.

Tidak ada mahasiswa Undip yang diterima dengan uang pangkal sebesar Rp 87 miliar.

Narasi yang beredar

Adapun tangkapan layar itu diunggah oleh akun Twitter @mahasiswaYUJIEM pada Jumat (21/8/2020).

"WONG KLATEN NGEPRANK UNDIP. Wkwkkwkwkwkwkwkwkwkwkwkw. Kampusnya mesti dah ngarep, padahal cuman diprank hhhh," tulis akun @mahasiswaYUJIEM dalam twitnya.

Berdasarkan tangkapan layar itu, disebutkan bahwa peserta asal Klaten ini dinyatakan diterima pada program studi S1 Ilmu Hukum (Reg).

Dalam tangkapan layar itu terlihat keterangan uang pangkal atau Sumbangan Pembangunan Institusi (SPI) sebesar Rp 87 miliar.

Twit ini pun mendapatkan ratusan komentar dan dibagikan ulang lebih dari 3.000 kali hingga Sabtu (22/8/2020).

Benarkah informasi dalam tangkapan layar ini?

Konfirmasi Undip

Juru Bicara Universitas Diponegoro Elisabeth Anjar mengatakan, informasi tersebut tidak benar.

"Itu berita hoaks," ujar Anjar saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu (22/8/2020).

Menurut Anjar, tidak ada calon mahasiswa yang mendaftarkan diri dengan nominal uang pangkal atau SPI sebesar Rp 87 miliar.

"Tidak ada calon mahasiswa yang daftar dengan nominal SPI sebesar itu," lanjut Anjar.

Sementara itu, seperti diberitakan Kompas.com, Minggu pagi, Pelaksana Tugas Wakil Rektor III Bidang Komunikasi dan Bisnis Undip Dwi Cahyo Utomo juga menegaskan bahwa informasi itu tidak benar.

"Kami tegaskan bahwa berita tersebut hoaks, tidak benar. Informasi itu tidak benar," kata Dwi.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com