Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unik! Fasilitas Ini Jadi Solusi Orang yang Biasa Kencing Sembarangan

Kompas.com - 22/08/2020, 20:15 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Salah satu masalah klasik yang dimiliki oleh kota-kota besar di berbagai negara adalah susah mencari toilet di tempat-tempat umum. 

Sehingga kadang menjadikan sejumlah orang buang air kencing sembarangan.

Perilaku ini tentu mengganggu kota yang sudah tertata dengan cantik dan rapi, karena bau tidak sedap yang sangat khas dan menyengat.

Hal ini juga ternyata terjadi di ibu kota Belanda, Amsterdam.

Namun, pemerintah kota tersebut memiliki cara unik untuk mengatasi permasalahan yang satu ini.

Fasilitas kencing

Melansir CNN, Jumat (21/8/2020) pemerintah Amsterdam menyiasati masalah lama ini dengan cara membuat suatu fasilitas yang bisa digunakan untuk buang air, namun juga memperindah tampilan kota.

Fasilitas itu dipasang di delapan titik berbeda di penjuru kota, di mana aktivitas kencing sembarang tempat masih sering ditemukan.

https://twitter.com/TravelGumbo/status/1296147165836800000

Baca juga: Unik! Toilet Umum Tembus Pandang di Jepang, Berani Coba?

Memiliki tinggi sekitar 1 meter berbahan alumunium dan ditumbuhi tanaman hijau di bagian atasnya, fasilitas ini disebut sebagai The urinals produce organic fertilizer and clean water atau banyak juga disebut sebagai GreenPee.

Dewan lokal menyebut di dalam alat itu terdapat rami yang akan menyerap dan memproses air kencing yang tertampung.

Oleh karena bagian atasnya difungsikan sebagai tempat tanaman, maka alat ini terlihat seperti tanaman-tanaman penghias kota pada umumnya.

Akan tetapi, ketika dilihat lebih dekat akan terlihat sedikit celah di bagian samping alat tersebut. Ini lah tempat untuk masyarakat yang ingin melakukan buang air kecil.

Buatan psikolog lingkungan

GreenPee diproduksi oleh sebuah perusahaan Belanda bernama Urban Senses dan ditemukan oleh seorang psikolog lingkungan, Richard de Vries.

Sebelumnya, pada tahun 2018 ia pernah melakukan uji coba untuk produk yang sama, memasangnya di 4 area pusat kota, hasilnya terjadi penurunan 50 persen fenomena kencing liar.

Melihat hasil uji coba yang ada, para pejabat pemerintahan melanjutkan proyek ini dan memesan 8 GreenPees baru yang semula dijadwalkan akan dikirim Februari lalu.

Baca juga: Panik Virus Corona, Dua Perempuan Ini Berkelahi Berebut Tisu Toilet di Swalayan

Namun karena pandemi dan Amsterdam diberlakukan penguncian yang membuat kebutuhan akan toilet umum berkurang, pemesanan ini pun sempat tertunda.

Baru sektiar 3 pekan lalu ketika kegiatan masyarakat kota mulai menggeliat, kebutuhan akan toilet pun kembali meningkat seiring kembali dibukanya pintu untuk para turis.

Selain menjadi alat untuk buang air kecil di tempat-tempat publik, De Vries menjelaskan GreenPees memiliki banyak manfaat lain.

Menghijaukan kota

Misalnya melindungi bangunan bersejarah dari efek korosi akibat urin juga mengurangi penggunaan air dibandingkan dengan penggunaan toilet konvensional.

GreenPees juga bisa ditanami tumbuhan di bagian atasnya, sehingga bisa menghijaukan kota, menarik lebah dan juga serangga.

Terakhir, urin orang-orang itu juga tidak akan terbuang percuma karena akan diolah menjadi pupuk organik dan air yang dapat digunakan kembali untuk menyirami ruang hijau kota.

"Kelihatannya bagus dan juga fungsional," ujar De Vries.

Baca juga: Dana Bantuan Rp 2,4 Juta untuk Usaha Mikro Segera Cair, Simak Syaratnya

Perawatannya dilakukan oleh operator khusus yang dapat memeriksa GreenPee secara manual dan melihat apakah alat itu sudah perlu dikosongkan atau belum.

Bisa juga menggunakan sensor pintar yang akan mengirim peringatan tertentu.

Selain di Amsterdam, GreenPee juga telah terpasang di kota lainnya di Belanda, seperti kota Vlaardingen dan Beekbergen. Bahkan di negara lain, di Belgia GreenPee ada di kota Mechelen dan Genk.

Selanjutnya De Vries ingin melihat apakah alat ini bisa dibawa ke negara lain dan ia masih ingin meneliti apakah GreenPee dapat menghasilkan tenaga listrik ketika seseorang menggunakannya untuk buang air kecil.

Baca juga: Sama-sama Menyerang Pernapasan, Bagaimana Dampak Corona dan Asma?

Sumber: CNN

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Tren
Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Tren
Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Tren
Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Tren
Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Tren
Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Tren
Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Tren
20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Tren
14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

Tren
KAI Sediakan Fitur 'Connecting Train' untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

KAI Sediakan Fitur "Connecting Train" untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

Tren
Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Tren
Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com