Baru sektiar 3 pekan lalu ketika kegiatan masyarakat kota mulai menggeliat, kebutuhan akan toilet pun kembali meningkat seiring kembali dibukanya pintu untuk para turis.
Selain menjadi alat untuk buang air kecil di tempat-tempat publik, De Vries menjelaskan GreenPees memiliki banyak manfaat lain.
Misalnya melindungi bangunan bersejarah dari efek korosi akibat urin juga mengurangi penggunaan air dibandingkan dengan penggunaan toilet konvensional.
GreenPees juga bisa ditanami tumbuhan di bagian atasnya, sehingga bisa menghijaukan kota, menarik lebah dan juga serangga.
Terakhir, urin orang-orang itu juga tidak akan terbuang percuma karena akan diolah menjadi pupuk organik dan air yang dapat digunakan kembali untuk menyirami ruang hijau kota.
"Kelihatannya bagus dan juga fungsional," ujar De Vries.
Baca juga: Dana Bantuan Rp 2,4 Juta untuk Usaha Mikro Segera Cair, Simak Syaratnya
Perawatannya dilakukan oleh operator khusus yang dapat memeriksa GreenPee secara manual dan melihat apakah alat itu sudah perlu dikosongkan atau belum.
Bisa juga menggunakan sensor pintar yang akan mengirim peringatan tertentu.
Selain di Amsterdam, GreenPee juga telah terpasang di kota lainnya di Belanda, seperti kota Vlaardingen dan Beekbergen. Bahkan di negara lain, di Belgia GreenPee ada di kota Mechelen dan Genk.
Selanjutnya De Vries ingin melihat apakah alat ini bisa dibawa ke negara lain dan ia masih ingin meneliti apakah GreenPee dapat menghasilkan tenaga listrik ketika seseorang menggunakannya untuk buang air kecil.
Baca juga: Sama-sama Menyerang Pernapasan, Bagaimana Dampak Corona dan Asma?
Sumber: CNN
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.