Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER TREN] Happy Hypoxia yang Dialami Sejumlah Pasien Covid-19 | 9 Pakaian Adat di Uang Baru Rp 75.000

Kompas.com - 21/08/2020, 05:35 WIB
Jihad Akbar

Editor

KOMPAS.com - Pemberitaan mengenai happy hypoxia yang dialami sejumlah pasien virus corona mewarnai laman Tren pada Kamis (20/8/2020) hingga Jumat (21/8/2020) pagi.

Tak hanya itu, laman Tren juga diramaikan dengan pemberitaan soal tahapan Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) bagi peserta Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2019 

Salah satunya, terkait SKB di instansi Badan Kepegawaian Nasional (BKN) yang disederhanakan karena pandemi Covid-19.

Kemudian, ada pula pemberitaan terkait pendaftaran Katu Prakerja gelombang 5 yang akan ditutup akhir pekan ini dan 9 pakaian adat di uang pecahan Rp 75.000.

Berikut ini lima berita populer Tren sepanjang Kamis (20/8/2020) hingga Jumat (21/8/2020) pagi.

1. Soal Happy Hypoxia yang Dialami Pasien Covid-19

Happy Hypoxia yang didefinisikan penurunan tekanan oksigen dalam darah dialami tiga pasien Covid-19 yang meninggal dunia di Banyumas.

Menurut keterangan Bupati Banyumas Achmad Husein, tiga pasien tersebut tidak menunjukkan gejala seperti orang yang terinfeksi virus corona, yaitu batuk, pilek, dan demam.

"Orangnya kelihatannya gembira-gembira saja, enggak ada batuk, pilek, panas, tetapi saturasi oksigen yang ada di dalam darah ini lama-lama turun," kata Husein, seperti diberitakan Kompas.com, Rabu (19/8/2020).

Namun happy hypoxia bukan hanya menyerang tiga pasien Covid-19 di Banyumas. Di sejumlah negara juga terjadi kasus serupa.

Berita selengkapnya bisa dibaca di sini:

Yang Perlu Diketahui soal Happy Hypoxia, Dialami Pasien Covid-19 Termasuk di Indonesia 

2. Tes SKB CPNS di BKN Disederhanakan Menjadi 2 Tahap

BKN akan menyelenggarakan tes SKB CPNS 2019 di tengah pandemi virus corona.

Namun, kali ini berbeda dengan tahun sebelumnya, BKN menyederhanakan tes SKB menjadi dua tahapan.

Kepala Biro Humas, Hukum, dan Kerja Sama BKN Paryono mengatakan tahapan yang ditiadakan yakni psikotes.

Jadi, para peserta hanya akan mengikuti tes kompetensi teknis jabatan menggunakan CAT BKN, serta wawancara kompetensi manajerial dan sosia kultural serta terkait paham radikalisme.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com