Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Media Asing Beritakan Erupsi Gunung Sinabung Hari Ini

Kompas.com - 10/08/2020, 20:39 WIB
Rizal Setyo Nugroho

Editor

KOMPAS.com - Sejumlah media asing ikut memberitakan erupsi Gunung Sinabung yang terjadi pada Senin (10/8/2020).

Erupsi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara terjadi setidaknya dua kali, yaitu pada pukul 10.16 WIB dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 5000 m di atas puncak atau 7460 m di atas permukaan laut.

Berselang sejam pukul 11.17 WIB terjadi erupsi susulan dengan tinggi kolom abu teramati 2000 m di atas puncak atau 4460 m di atas permukaan laut.

Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur dan tenggara. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 120 mm dan durasi 2246 detik.

Baca juga: Gunung Sinabung Meletus, Ini Rekomendasi PVMBG

Media Hong Kong South China Morning Post yang mengutip dari kantor berita AP menuliskan bahwa letusan tersebut memuntahkan abu panas ribuan meter ke udara.

"Sinabung adalah satu di antara lebih dari 120 gunung berapi aktif di Indonesia, yang rentan terhadap pergolakan seismik karena lokasinya di 'Cincin Api' Pasifik," tulis SCMP.

Sedangkan DW yang berbasis di Jerman mengutip dari Reuters dan menuliskan letusan Sinabung pada Senin menjadi letusan kedua sejak Sabtu.

“Situasi di sekitar Gunung Sinabung sekarang sangat gelap,” kata Gilbert Sembiring, yang sedang mengunjungi seorang teman di dekat gunung tersebut saat letusan Senin terjadi.

"Itu lebih besar dari letusan beberapa hari lalu," kata dia lagi.

Media yang dibentuk sejak 1953 itu menulis, Gunung Sinabung sudah tidak aktif selama berabad-abad hingga meletus lagi pada tahun 2010.

Sejak saat itu Gunung Sinabung aktif, terkadang meletus.

Letusan tahun 2014 menewaskan 16 orang, sementara tujuh orang tewas dalam letusan tahun 2016.

Puluhan ribu orang telah terpaksa meninggalkan rumah mereka di sekitar gunung berapi aktif selama beberapa tahun terakhir.

Baca juga: Gunung Sinabung Erupsi, Ini Sejarah Letusannya dalam 5 Tahun Terakhir...

Media Inggris Express yang mengutip laporan kantor berita Xinhua menyebutkan letusan terjadi pada pukul 10.16 pagi waktu setempat.

Disebutkan erupsi Sinabung mencapai ketinggian kurang lebih 5 km di atas puncak, disertai dengan aliran piroklastik yang berkembang di salah satu sisinya.

Dampak erupsi

Tangkapan layar judul berita web DW soal erupsi Gunung Sinabung, Senin (10/8/2020). screenshoot Tangkapan layar judul berita web DW soal erupsi Gunung Sinabung, Senin (10/8/2020).

Sementara ABCnews menyebutkan dampak dari erupsi pasir dan abu yang jatuh menumpuk hingga 5 sentimeter di desa-desa yang sudah ditinggalkan di lereng gunung berapi, mengutip Armen Putra, seorang pejabat di pos pemantauan Sinabung di Pulau Sumatera.

Lebih jauh di Berastagi, kota tujuan wisata di provinsi Sumatera Utara, sekitar 20 kilometer dari kawah, pengendara menyalakan lampu depan di siang hari untuk melihat menembus abu.

Video dan foto di media sosial memperlihatkan orang-orang memakai masker saat berada di luar ruangan.

Tidak ada korban jiwa atau cedera akibat letusan tersebut, kata Pusat Mitigasi Bencana Vulkanologi dan Geologi Indonesia.

Penduduk desa disarankan untuk tinggal 5 kilometer dari mulut kawah dan harus waspada terhadap bahaya lahar, kata badan tersebut.

Perjalanan udara sejauh ini tidak terpengaruh oleh abu, kata Kementerian Perhubungan.

Baca juga: Sinabung Meletus, Bagaimana Status Gunungapi yang Lain?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Harga Elpiji dan Tarif Listrik Mei 2024

Harga Elpiji dan Tarif Listrik Mei 2024

Tren
Penjelasan Pertamina soal Kebakaran Honda Civic LX di SPBU Wonogiri

Penjelasan Pertamina soal Kebakaran Honda Civic LX di SPBU Wonogiri

Tren
Fakta Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi karena Konsumsi Ganja

Fakta Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi karena Konsumsi Ganja

Tren
Benarkah Hamil Ubah Kondisi Organ dan Lebih Rentan Terkena Penyakit Usai Melahirkan?

Benarkah Hamil Ubah Kondisi Organ dan Lebih Rentan Terkena Penyakit Usai Melahirkan?

Tren
Deret Kader PDI-P yang Keluar Sepanjang Pemilu 2024, Terbaru Jokowi dan Gibran

Deret Kader PDI-P yang Keluar Sepanjang Pemilu 2024, Terbaru Jokowi dan Gibran

Tren
Mengenal Satyalancana Karya Bhakti Praja yang Akan Diberikan Jokowi ke Gibran dan Bobby

Mengenal Satyalancana Karya Bhakti Praja yang Akan Diberikan Jokowi ke Gibran dan Bobby

Tren
Alasan Ganjar-Mahfud Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden

Alasan Ganjar-Mahfud Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden

Tren
Badan Gampang Gatal dan Ruam padahal Sudah Mandi, Ini Penyebabnya

Badan Gampang Gatal dan Ruam padahal Sudah Mandi, Ini Penyebabnya

Tren
Jokowi Akan Berikan Satyalancana kepada Gibran dan Bobby, Ini Alasannya

Jokowi Akan Berikan Satyalancana kepada Gibran dan Bobby, Ini Alasannya

Tren
Daftar Partai Koalisi Prabowo-Gibran Usai Ditetapkan Jadi Presiden dan Wakil Presiden Terpilih

Daftar Partai Koalisi Prabowo-Gibran Usai Ditetapkan Jadi Presiden dan Wakil Presiden Terpilih

Tren
Mengapa Burung Tidak Mempunyai Gigi? Berikut Penjelasannya Menurut Sains

Mengapa Burung Tidak Mempunyai Gigi? Berikut Penjelasannya Menurut Sains

Tren
Pidato Prabowo Usai Ditetapkan Menjadi Presiden Terpilih 2024-2029

Pidato Prabowo Usai Ditetapkan Menjadi Presiden Terpilih 2024-2029

Tren
Resmi Ditetapkan sebagai Presiden dan Wakil Presiden Terpilih, Kapan Prabowo-Gibran Dilantik?

Resmi Ditetapkan sebagai Presiden dan Wakil Presiden Terpilih, Kapan Prabowo-Gibran Dilantik?

Tren
Kepada Anies dan Muhaimin, Prabowo: Saya Pernah di Posisi Anda

Kepada Anies dan Muhaimin, Prabowo: Saya Pernah di Posisi Anda

Tren
Mengenal Hutan Hujan dan Mengapa Keberadaannya Sangat Penting bagi Masyarakat Global

Mengenal Hutan Hujan dan Mengapa Keberadaannya Sangat Penting bagi Masyarakat Global

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com