Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Batu Hitam Disebut Meteor Jatuh dari Langit hingga Timpa Rumah Warga

Kompas.com - 07/08/2020, 15:37 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Ia mengatakan begitu karena dilihat dari bentuk dan penampilannya yang menyerupai batuan meteorit.

"Tampaknya itu meteorit yang jatuh. Bentuknya dan ada bagian yg mengelupas karena panas, menjadi ciri meteorit," kata Thomas saat dihubungi Kompas.com, Jumat (7/8/2020).

Baca juga: Menengok 18 Fenomena Astronomi yang Akan Terjadi pada Agustus 2020, Apa Saja?

Dihubungi terpisah, Peneliti Lapan Andi Pangerang mengungkapkan, jenis batuan yang menimpa rumah Josua tersebut kini masih diteliti.

Oleh karena itu, pihaknya masih belum bisa memastikan apakah batu tersebut meteorit atau bukan.

"Kami belum bisa memastikan. Menunggu riset dari laboratorium geologi di Medan," papar Andi saat dihubungi pada waktu yang sama.

Baca juga: Berikut Analisis Lapan soal Banjir di Luwu Utara

Kendati begitu, apabila melihat fisik dan ciri-ciri batu hitam yang jatuh tersebut, Andi tak memungkiri bahwa batu tersebut menyerupai batu meteor.

"Sepertinya iya (batu meteor). Tetapi saya tetap menunggu hasil laboratorium dulu," ucap Andi.

Bagaimana bisa batu dari luar angkasa masuk ke Bumi?

Mengenai pertanyaan tersebut, Andi menjabarkan dengan sangat jelas mengenai penyebabnya.

Menurut pemapaparannya, Bumi dan tata surya selalu dalam keadaan yang bergerak.

"Kadang kala dalam perjalanannya mengarungi ruang angkasa, Bumi berpapasan dengan sebuah awan debu kosmik," ucap Andi.

Baca juga: Berkaca dari Gempa di Rangkasbitung dan Jepara, Mengapa Indonesia Kerap Dilanda Gempa Bumi?

Awan debu kosmik ini, lanjutnya, bisa jadi akibat tabrakan sebuah asteroid, partikel dari sebuah komet (seperti pada hujan meteor), atau sisa-sisa pembentukan sebuah bintang atau planet.

Ia melanjutkan, awan debu ini dapat berjalan hingga jutaan kilometer hingga akhirnya bertemu dengan orbit Bumi.

"Kadang ada juga sebuah benda langit random yang datang secara tiba-tiba, masuk ke lapisan atmosfer Bumi," jelas dia.

Baca juga: Langit Merah di Jambi Dikenal dengan Hamburan Rayleigh, Ini Penjelasannya

Menurutnya, benda langit ini tidak berasal dari sebuah hujan meteor tertentu atau siklus komet tertentu yang biasanya dapat diamati dan memiliki siklus yang rutin.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com