Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menilik Potensi Resesi Ekonomi Indonesia di Tengah Pandemi Covid-19...

Kompas.com - 07/08/2020, 09:05 WIB
Retia Kartika Dewi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pandemi corona belum berakhir dan saat ini masih menginfeksi ratusan negara di dunia, termasuk Indonesia.

Dampaknya, perputaran ekonomi mengalami hambatan, bahkan perekonomian negara-negara di dunia terancam jatuh ke jurang resesi.

Diketahui, negara Asia yang sudah mengumumkan resesi adalah Jepang, Singapura, Filipina, dan Korea Selatan.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Resesi Ekonomi, Dampak, dan Penyebabnya...

Berdasarkan pemberitaan Kompas.com (6/8/2020), BPS melaporkan produk domestik bruto (PDB) Indonesia pada kuartal II-2020 minus mencapai angka 5,32 persen.

Secara kuartalan, ekonomi terkontraksi 4,19 persen dan secara kumulatif terkontraksi 1,26 persen.

Sementara itu, kontraksi lebih dalam dari konsensus pasar maupun ekspektasi pemerintah dan Bank Indonesia yang berada di kisaran 4,3 persen-4,8 persen.

Baca juga: Memprediksi Kapan Pandemi Covid-19 di Indonesia Akan Berakhir...

Apabila benar pertumbuhan ekonomi masih minus pada kuartal III 2020, hal ini menjadi resesi pertama yang dialami Indonesia sejak 1998.

Lantas, apakah mungkin Indonesia akan mengalami resesi saat pandemi corona?

Direktur Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Enny Sri Hartati menyampaikan, Indonesia dapat terjadi resesi jika produk domestik bruto (PDB) Indonesia masih mengalami angka negatif pada triwulan III.

"Jadi resesi itu kalau tumbuh negatif dua triwulan berturut-turut, asalka di triwulan III Indonesia tidak tumbuh negatif ya Indonesia tidak masuk resesi," ujar Enny saat dihubungi Kompas.com, Kamis (6/8/2020).

Baca juga: Berikut Syarat Pembukaan Kembali Sekolah di Tengah Pandemi

Dua faktor penentu

Ia mengatakan, cara agar triwulan III tidak mengalami angka negatif harus betul-betul dijaga dua faktor utama yang menjadi penentu yakni konsumsi rumah tangga dan investasi.

"Faktor utamanya ada dua yakni konsumsi rumah tangga dan investasi. Nah investasi terbesar adalah UMKM. Jadi kalau Indonesia enggak pengin tumbuh negatif di triwulan III ya tinggal mengelola dua hal itu saja," lanjut Enny.

Baca juga: Aturan Baru PNS, Mulai dari soal Cuti hingga Pemberhentian

Selain itu, pemerintah harus memikirkan bagaimana daya beli masyarakat ini bisa ditopang, supaya tidak menjadi anjlok minus, dan bagaimana seterusnya UMKM masih bisa bertahan.

Menurutnya, dari angka tersebut agar tidak menjadikan resesi di Indonesia, setidaknya pada triwulan III harus positif.

"Harus positif. Meskipun positifnya hanya 0,5 atau 0,1 yang penting positif. Itu biar Indonesia tidak resesi," ujar dia.

Enny menuturkan, kini apa yang dilakukan pemerintah justru tidak fokus.

Baca juga: Ancaman Resesi di Tengah Pandemi

Dampak corona pada pertumbuhan ekonomi di Indonesia

Diketahui, jika terjadi resesi bisa menyebabkan deflasi atau penurunan harga, tapi resesi yang berkelanjutan justru menyebabkan hyper inflasi (kenaikan harga sangat tinggi).

Selain itu, selama resesi, ekonomi berjuang, orang kehilangan pekerjaan, perusahaan memebuat lebih sedikit penjualan dan output ekonomi negara secara keseluruhan menurun.

Menilik hal ini, Enny menegaskan, Indonesia tidak akan resesi jika triwulan III tidak berada pada angka negatif.

Baca juga: 10 Universitas Terbaik di Indonesia 2020 Versi Webometrics

Ia menjelaskan, penyebab Indonesia pada triwulan II tumbuh negatif dikarenakan dampak pandemi corona.

Kendati demikian, supaya tidak tumbuh negatif, Indonesia harus menunggu pandemi corona selesai agar triwulan III tidak tumbuh negatif.

"Persoalannya ini malah corona makin naik, bukan melandai, kalau kayak gini, Indonesia resesi juga," ujar Enny.

Baca juga: Pro Kontra Pemberlakuan Ganjil Genap di Tengah Pandemi Corona

Meski berpotensi resesi, Enny mengungkapkan, setidaknya Indonesia tidak cepat resesi seperti negara-negara lain yang telah dulu mengalami resesi.

Enny menambahkan, pandemi corona dimungkinkan masih akan berlangsung lama di Indonesia.

"Memang betul corona ini kemungkinan besar tidak dalam jangka pendek, walaupun anti virusnya sudah ditemukan, tetapi anti virus itu tidak langsung diproduksi secara massal, harus ada uji coba dan sebagainya yang memerlukan waktu lama," lanjut dia.

Intinya, jika pandemi berlangsung lama, hal ini yang akan memengaruhi juga aktivitas ekonomi.

"Ancaman resesi bisa berkepanjangan," tutur Enny.

Baca juga: Jepang Hadapi Babak Baru Pandemi Corona, Bagaimana Situasinya?

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Menengal Apa itu Resesi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Deret Kader PDI-P yang Keluar Sepanjang Pemilu 2024, Terbaru Jokowi dan Gibran

Deret Kader PDI-P yang Keluar Sepanjang Pemilu 2024, Terbaru Jokowi dan Gibran

Tren
Mengenal Satyalancana Karya Bhakti Praja yang Akan Diberikan Jokowi ke Gibran dan Bobby

Mengenal Satyalancana Karya Bhakti Praja yang Akan Diberikan Jokowi ke Gibran dan Bobby

Tren
Alasan Ganjar-Mahfud Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden

Alasan Ganjar-Mahfud Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden

Tren
Badan Gampang Gatal dan Ruam padahal Sudah Mandi, Ini Penyebabnya

Badan Gampang Gatal dan Ruam padahal Sudah Mandi, Ini Penyebabnya

Tren
Jokowi Akan Berikan Satyalancana kepada Gibran dan Bobby, Ini Alasannya

Jokowi Akan Berikan Satyalancana kepada Gibran dan Bobby, Ini Alasannya

Tren
Daftar Partai Koalisi Prabowo-Gibran Usai Ditetapkan Jadi Presiden dan Wakil Presiden Terpilih

Daftar Partai Koalisi Prabowo-Gibran Usai Ditetapkan Jadi Presiden dan Wakil Presiden Terpilih

Tren
Mengapa Burung Tidak Mempunyai Gigi? Berikut Penjelasannya Menurut Sains

Mengapa Burung Tidak Mempunyai Gigi? Berikut Penjelasannya Menurut Sains

Tren
Pidato Prabowo Usai Ditetapkan Menjadi Presiden Terpilih 2024-2029

Pidato Prabowo Usai Ditetapkan Menjadi Presiden Terpilih 2024-2029

Tren
Resmi Ditetapkan sebagai Presiden dan Wakil Presiden Terpilih, Kapan Prabowo-Gibran Dilantik?

Resmi Ditetapkan sebagai Presiden dan Wakil Presiden Terpilih, Kapan Prabowo-Gibran Dilantik?

Tren
Kepada Anies dan Muhaimin, Prabowo: Saya Pernah di Posisi Anda

Kepada Anies dan Muhaimin, Prabowo: Saya Pernah di Posisi Anda

Tren
Mengenal Hutan Hujan dan Mengapa Keberadaannya Sangat Penting bagi Masyarakat Global

Mengenal Hutan Hujan dan Mengapa Keberadaannya Sangat Penting bagi Masyarakat Global

Tren
Rekrutmen Bersama BUMN 2024, Peserta Hanya Bisa Unduh Safe Exam Browser via Laptop

Rekrutmen Bersama BUMN 2024, Peserta Hanya Bisa Unduh Safe Exam Browser via Laptop

Tren
Jejak Prabowo di Pilpres, Akhirnya Jadi Presiden Usai 3 Kali Kalah

Jejak Prabowo di Pilpres, Akhirnya Jadi Presiden Usai 3 Kali Kalah

Tren
Wacana Iuran Pariwisata Melalui Tiket Penerbangan, Akankah Tarif Pesawat Akan Naik?

Wacana Iuran Pariwisata Melalui Tiket Penerbangan, Akankah Tarif Pesawat Akan Naik?

Tren
Prabowo-Gibran Resmi Ditetapkan sebagai Presiden dan Wakil Presiden Terpilih

Prabowo-Gibran Resmi Ditetapkan sebagai Presiden dan Wakil Presiden Terpilih

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com