Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekitar 300.000 Orang Kehilangan Rumah, Ini Kisah Korban Ledakan Lebanon

Kompas.com - 06/08/2020, 18:12 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah ledakan besar terjadi di ibu kota Lebanon, Beirut pada Selasa (4/7/2020) petang waktu setempat.

Dilansir CNN, Kamis (6/8/2020), setidaknya 137 orang meninggal dan 5.000 orang luka-luka akibat ledakan yang terjadi di kawasan pelabuhan Beirut tersebut.

Perdana Menteri Lebanon Hassan Diab mengatakan sejauh ini penyebab pasti ledakan masih diselidiki.

Baca juga: Ledakan di Beirut, Lebanon Disinyalir Berasal dari 2.750 Ton Amonium Nitrat, Apa Itu?

Namun, pemerintah tengah fokus pada 2.750 metrik ton amonium nitrat bahan peledak yang disimpan di sebuah gudang di pelabuhan.

Saat ini, lebih dari 300.000 orang kehilangan tempat tinggal dan terpaksa mengungsi karena bencana tersebut.

Menurut menteri kesehatan ratusan orang dilaporkan hilang. Hal itu menimbulkan kekhawatiran bahwa jumlah kematian akan meningkat.

Baca juga: 7 Dampak Ledakan di Beirut Lebanon

Dilansir Al-Jazeera, Kamis (6/8/2020), Gubernur kota Beirut Marwan Abboud mengatakan pihak berwenang sedang berupaya menyediakan makanan, air, dan tempat tinggal bagi para korban.

Abboud juga mengatakan kerugian akibat ledakan diperkirakan antara 10 hingga 15 miliar dollar AS.

Bersyukur masih hidup

Warga Lebanon saling bahu-membahu menolong para korban yang terluka. AP/Hassan Ammar Warga Lebanon saling bahu-membahu menolong para korban yang terluka.

Bagaimana kisah para korban yang kehilangan rumahnya?

Diberitakan ABC, Kamis (6/8/2020), salah satu warga yang menjadi korban adalah Omar Jheri (41). Omar merupakan warga Lebanon-Australia yang pindah ke Lebanon dari Sydney empat tahun lalu.

Omar mengatakan dirinya hanya berjarak 500 meter dari ledakan ketika itu terjadi. Dalam hitungan detik, ia kehilangan rumah, bisnisnya, dan dua teman dekatnya.

Baca juga: Ledakan di Beirut Lebanon Disebut Mirip Peristiwa Bom Hiroshima

Omar juga terluka parah sehingga harus menjalani operasi di pergelangan tangannya.

Ia harus merawat lengannya yang patah, menerima stiches di beberapa bagian tubuhnya, dan memiliki luka di kepala.

"Saya hanya bersyukur masih hidup, jujur saja," katanya kepada ABC.

Sewaktu kembali ke tempat kejadian, ia menemui kedai kopinya hancur total.

Rumahnya rusak parah, sehingga ia dan istrinya memilih untuk pindah ke rumah orang tuanya di barat laut negara itu, jauh dari ibu kota.

“Kami kehilangan segalanya. Kami kehilangan bisnis, bisnis istri saya, rumah. Ini sangat sulit," kata dia.

Baca juga: Ledakan di Beirut, Lebanon, dan Dugaan Sumber Penyebabnya...

Omar menceritakan saat-saat pertama setelah ledakan, ia berjalan tanpa alas kaki melalui tumpukan kaca yang pecah untuk mencari tempat berlindung.

"Kami tidak bisa melihat apa-apa, itu berdebu. Besarnya ledakan itu tidak bisa dipercaya. Saya tidak bisa menggambarkannya," katanya.

Dia menambahkan, semua orang berdarah dan ada mayat di jalanan.

Omar mengatakan ia berencana untuk meninggalkan Lebanon dan memulai lagi di tempat lain.

Baca juga: Heroik, Seorang Perawat Selamatkan 3 Bayi dari Ledakan di Lebanon

Rasanya seperti akhir dunia

Situasi di Beirut usai terjadi ledakan besar di gudang amonium nitrat, Rabu (5/8/2020).EPA/WAEL HAMZEH via BBC INDONESIA Situasi di Beirut usai terjadi ledakan besar di gudang amonium nitrat, Rabu (5/8/2020).

Selain Omar Jheri, ada Pierre Brakhia.

Dia sedang duduk di rumah untuk makan malam ketika ia merasa rumahnya tiba-tiba bergetar.

Kucing dan burungnya mulai bereaksi dan beberapa detik kemudian ia mendengar ledakan besar.

"Rasanya seperti akhir dunia," katanya.

Baca juga: Ledakan di Lebanon Akibatkan 73 Orang Tewas, #Beirut dan #PrayforBeirut Trending di Twitter

Setelah kejadian, adik perempuannya menelepon untuk melihat apakah Pierre baik-baik saja.

Adiknya mengatakan ia melihat awan oranye besar yang tampaknya menelan rumahnya, sekitar 3 kilometer dari pelabuhan.

Ia bergegas ke atap rumahnya dan melihat asap yang menutupi langit dan jendela tetangga. Pintu depannya benar-benar hancur.

Tak hanya kedua orang itu yang kehilangan rumah. Para staf rumah sakit juga demikian.

Baca juga: Ledakan di Beirut, Lebanon Disinyalir Berasal dari 2.750 Ton Amonium Nitrat, Apa Itu?

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Apa itu Amonium Nitrat?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

5 Bahaya Menahan Kentut, Bisa Keluar dari Mulut

5 Bahaya Menahan Kentut, Bisa Keluar dari Mulut

Tren
Mengenal Tinitus, Kondisi Ketika Telinga Berdenging, Apa Penyebabnya?

Mengenal Tinitus, Kondisi Ketika Telinga Berdenging, Apa Penyebabnya?

Tren
Psikiater Nutrisi Ungkap 5 Sarapan Favorit, Bantu Siapkan Otak dan Mental Seharian

Psikiater Nutrisi Ungkap 5 Sarapan Favorit, Bantu Siapkan Otak dan Mental Seharian

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 20-21 April 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 20-21 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Murni Tanpa Gula | Israel Serang Iran

[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Murni Tanpa Gula | Israel Serang Iran

Tren
Seorang Pria Ditangkap di Konsulat Iran di Perancis, Ancam Ledakkan Diri

Seorang Pria Ditangkap di Konsulat Iran di Perancis, Ancam Ledakkan Diri

Tren
Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66, Bisa Dapat Insentif Rp 600.000

Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66, Bisa Dapat Insentif Rp 600.000

Tren
Mengenal Mitos Atlantis, Kota dengan Peradaban Maju yang Hilang di Dasar Laut

Mengenal Mitos Atlantis, Kota dengan Peradaban Maju yang Hilang di Dasar Laut

Tren
Mengenal Hak Veto dan Sederet Konversinya, Terbaru Gagalkan Palestina Jadi Anggota PBB

Mengenal Hak Veto dan Sederet Konversinya, Terbaru Gagalkan Palestina Jadi Anggota PBB

Tren
Gunung Ruang Semburkan Gas SO2, Apa Dampaknya bagi Manusia, Tanaman, dan Hewan?

Gunung Ruang Semburkan Gas SO2, Apa Dampaknya bagi Manusia, Tanaman, dan Hewan?

Tren
Kim Jong Un Rilis Lagu, Lirik Sarat Pujian untuk Pemimpin Korea Utara

Kim Jong Un Rilis Lagu, Lirik Sarat Pujian untuk Pemimpin Korea Utara

Tren
Manfaat Mengonsumsi Kubis untuk Menurunkan Tekanan Darah

Manfaat Mengonsumsi Kubis untuk Menurunkan Tekanan Darah

Tren
Gunung Semeru 2 Kali Erupsi, PVMBG: Masih Berstatus Siaga

Gunung Semeru 2 Kali Erupsi, PVMBG: Masih Berstatus Siaga

Tren
Israel Serang Iran, AS Klaim Sudah Dapat Laporan tapi Tak Beri Lampu Hijau

Israel Serang Iran, AS Klaim Sudah Dapat Laporan tapi Tak Beri Lampu Hijau

Tren
Ada Indomaret di Dalam Kereta Cepat Whoosh, Jual Kopi, Nasi Goreng, dan Obat Maag

Ada Indomaret di Dalam Kereta Cepat Whoosh, Jual Kopi, Nasi Goreng, dan Obat Maag

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com