Selanjutnya, amonia yang dapat muncul dari ledakan amonium nitrat, merupakan gas korosif yang bisa merusak sel-sel tubuh.
Pada kadar yang tinggi, amonia di udara dapat menyebabkan mata, hidung, tenggorokan dan saluran pernapasan seseorang terbakar.
Zat amonia juga dapat menyebabkan kebutaan, kerusakan paru-paru, hingga kematian.
Dalam kadar rendah, jika terhirup, amonia juga dapat menyebabkan batuk serta iritasi pada hidung dan tenggorokan.
Sementara itu, untuk karbon dioksida yang juga berpotensi terlepas ke udara saat ledakan amonium nitrat terjadi, apabila terhirup dalam jumlah tinggi dapat menyebabkan sakit kepala.
Efek karbon dioksida ini juga dapat membuat seseorang merasakan kesemutan, gelisah, masalah pernapasan, dan dan berkeringat.
Karbon dioksida ini juga dapat meningkatkan detak jantung, menaikkan tekanan darah, koma, mati lemas, dan kejang.
Amonium nitrat merupakan garam kristal yang tidak berbau dan tidak berwarna. Bahan kimia ini sejatinya merupakan bahan yang umum digunakan sebagai pupuk, meskipun memang bisa digunakan sebagai bahan peledak maupun antibiotik.
Zat tersebut tidak mudah terbakar ketika penanganannya dilakukan dengan benar.
Namun di sisi lain, amonium nitrat dapat menyebabkan bahan lain seperti kayu, kertas dan minyak mudah terbakar.
Melansir dari BBC, Profesor Kimia di Universitas College London Andrea Sella mengatakan, amonium nitrat sintesis dibuat dengan mereaksikan amonia dengan asam nitrat.
Bahan ini sebenarnya mudah dibuat, akan tetapi menurutnya sejak jaman dahulu telah banyak dikaitkan dengan terjadinya kecelakaan industri yang serius akibat penyimpanan yang tidak benar.
"Masalah sebenarnya adalah bahwa seiring waktu ia (amonium nitrat) akan menyerap sedikit kelembaban dan akhirnya berubah menjadi batu yang sangat besar. Ini membuatnya lebih berbahaya karena jika api mencapainya, reaksi kimianya akan jauh lebih hebat,” ujar Sella.
Baca juga: Fakta Seputar Amonium Nitrat dalam Ledakan di Beirut, Lebanon
Ia kemudian menganalisa video ledakan yang terjadi di Beirut. Dalam video itu tampak asap mengepul dari api dan awan berbentuk jamur muncul.
"Ada gelombang kejut supersonik yang bergerak di udara, dan anda dapat melihat bahwa di awan bola putih yang bergerak keluar dari pusat, meluas ke atas," kata Sella.
Ledakan amonium nitrat yang terjadi di tepi pantai Beirut menimbulkan gelombang kejut dengan jangkauan luas. Menurutnya, gelombang kejut dihasilkan dari udara terkompresi.
Gelombang itu menghancurkan jendela, bangunan serta guncangan besar di sekitarnya.
"Udara mengembang dengan cepat dan mendingin tiba-tiba dan air mengembun, yang menyebabkan awan," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.