Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ledakan di Lebanon akibat Amonium Nitrat, Apa Dampaknya bagi Kesehatan?

Kompas.com - 06/08/2020, 12:15 WIB
Nur Rohmi Aida,
Jihad Akbar

Tim Redaksi

Selanjutnya, amonia yang dapat muncul dari ledakan amonium nitrat, merupakan gas korosif yang bisa merusak sel-sel tubuh.

Pada kadar yang tinggi, amonia di udara dapat menyebabkan mata, hidung, tenggorokan dan saluran pernapasan seseorang terbakar.

Zat amonia juga dapat menyebabkan kebutaan, kerusakan paru-paru, hingga kematian.

Dalam kadar rendah, jika terhirup, amonia juga dapat menyebabkan batuk serta iritasi pada hidung dan tenggorokan.

Sementara itu, untuk karbon dioksida yang juga berpotensi terlepas ke udara saat ledakan amonium nitrat terjadi, apabila terhirup dalam jumlah tinggi dapat menyebabkan sakit kepala.

Efek karbon dioksida ini juga dapat membuat seseorang merasakan kesemutan, gelisah, masalah pernapasan, dan dan berkeringat.

Karbon dioksida ini juga dapat meningkatkan detak jantung, menaikkan tekanan darah, koma, mati lemas, dan kejang.

Sekilas tentang amonium nitrat

Amonium nitrat merupakan garam kristal yang tidak berbau dan tidak berwarna. Bahan kimia ini sejatinya merupakan bahan yang umum digunakan sebagai pupuk, meskipun memang bisa digunakan sebagai bahan peledak maupun antibiotik.

Zat tersebut tidak mudah terbakar ketika penanganannya dilakukan dengan benar.

Namun di sisi lain, amonium nitrat dapat menyebabkan bahan lain seperti kayu, kertas dan minyak mudah terbakar.

Melansir dari BBC, Profesor Kimia di Universitas College London Andrea Sella mengatakan, amonium nitrat sintesis dibuat dengan mereaksikan amonia dengan asam nitrat.

Bahan ini sebenarnya mudah dibuat, akan tetapi menurutnya sejak jaman dahulu telah banyak dikaitkan dengan terjadinya kecelakaan industri yang serius akibat penyimpanan yang tidak benar.

"Masalah sebenarnya adalah bahwa seiring waktu ia (amonium nitrat) akan menyerap sedikit kelembaban dan akhirnya berubah menjadi batu yang sangat besar. Ini membuatnya lebih berbahaya karena jika api mencapainya, reaksi kimianya akan jauh lebih hebat,” ujar Sella.

Baca juga: Fakta Seputar Amonium Nitrat dalam Ledakan di Beirut, Lebanon

Ia kemudian menganalisa video ledakan yang terjadi di Beirut. Dalam video itu tampak asap mengepul dari api dan awan berbentuk jamur muncul.

"Ada gelombang kejut supersonik yang bergerak di udara, dan anda dapat melihat bahwa di awan bola putih yang bergerak keluar dari pusat, meluas ke atas," kata Sella.

Ledakan amonium nitrat yang terjadi di tepi pantai Beirut menimbulkan gelombang kejut dengan jangkauan luas. Menurutnya, gelombang kejut dihasilkan dari udara terkompresi.

Gelombang itu menghancurkan jendela, bangunan serta guncangan besar di sekitarnya.

"Udara mengembang dengan cepat dan mendingin tiba-tiba dan air mengembun, yang menyebabkan awan," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Tren
Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Tren
20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Tren
14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

Tren
KAI Sediakan Fitur 'Connecting Train' untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

KAI Sediakan Fitur "Connecting Train" untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

Tren
Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Tren
Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Tren
Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Berakibat TBC? Ini Kata Dokter

Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Berakibat TBC? Ini Kata Dokter

Tren
Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Tren
Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Tren
Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Tren
10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

Tren
5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com