Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenristek Tegaskan Hadi Pranoto Bukan Bagian Tim Peneliti Covid-19

Kompas.com - 03/08/2020, 19:45 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Jihad Akbar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kemenristek/BRIN menyatakan Hadi Pranoto yang kini ramai diperbincangkan publik tidak pernah menjadi anggota peneliti pengembangan herbal imunomodulator.

Pernyataan tersebut disampaikan melalui keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Senin (3/8/2020).

"Kemenristek/BRIN melalui Konsorsium Riset dan Inovasi untuk Percepatan Penanganan Corona Virus Disease (Covid-19) menyatakan bahwa Hadi Pranoto tidak pernah menjadi salah satu anggota peneliti konsorsium dalam tim pengembangan herbal imunomodulator yang dibentuk oleh Kemenristek/BRIN," tulis Kemenristek/BRIN.

Nama Hadi Pranoto ramai diperbincangkan publik usai muncul dalam kanal video Youtube milik musisi Anji, beberapa waktu lalu.

Dalam video yang belakangan telah dihapus itu, memperkenalkan diri sebagai profesor sekaligus Kepala Tim Riset Formula Antibodi Covid-19.

Ia juga mengklaim cairan antibodi Covid-19 yang ditemukannya bisa menyembuhkan ribuan pasien Covid-19.

Baca juga: RSD Wisma Atlet Bantah Gunakan Obat Corona dari Hadi Pranoto

Menanggapi hal tersebut, Ali Ghufron Mukti selaku Staf Ahli Menristek Bidang Infrastruktur sekaligus Ketua Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 Kemenristek, meminta masyarakat untuk tidak mudah percaya terhadap klaim yang belum terbukti kebenarannya.

"Saya mengimbau agar masyarakat lebih berhati-hati dengan isu yang menyebutkan bahwa telah ditemukan obat herbal untuk pencegahan Covid-19 apabila bukan dikeluarkan secara resmi atau dibenarkan oleh instansi terkait seperti BPOM, Kemenkes, Kemenristek/BRIN atau kementerian/lembaga pemerintah lainnya," kata Ali.

Kemenristek/BRIN menyatakan tidak pernah memberikan dukungan uji klinis obat herbal produksi Bio Nuswa, yang menurut pengakuan Hadi Pranoto telah diberikan kepada pasien di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet.

Oleh karena itu, Kemenristek/BRIN mengimbau masyarakat agar berhati-hati bila menemukan produk herbal yang belum terbukti kebenarannya.

Masyarakat bisa melakukan pengecekan ke sumber resmi, seperti Kemenkes atau BPOM.

Baca juga: Kontroversi Klaim Obat Covid-19 Hadi Pranoto dan Imbauan Selektif Menyerap Informasi...

Menimbulkan kontroversi

Hadi PranotoKOMPAS.COM/AFDHALUL IKHSAN Hadi Pranoto
Sebelumnya, video di kanal YouTube milik musisi Anji beberapa waktu lalu telah menimbulkan kontroversi di masyarakat.

Dalam video tersebut, Anji mewawancarai Hadi Pranoto yang disebutnya sebagai profesor dan pakar mikrobiologi.

Hadi Pranoto mengklaim telah menemukan obat Covid-19 yang telah menyembuhkan ribuan pasien.

Hadi menyebutkan, obat tersebut adalah antibodi Covid-19 berbahan herbal serta telah diberikan kepada ratusan ribu orang di Sumatera, Pulau Jawa, Bali, dan Kalimantan.

Hadi pun mengklaim bahwa obat itu dapat menyembuhkan pasien Covid-19.

Baca juga: Hadi Pranoto Diminta Buktikan jika Benar Temukan Obat Covid-19

"Kita sudah bagikan hampir 250.000 lebih, kita sudah bagikan ke masyarakat, mereka sudah konsumsi dan alhamdulillah yang sudah terinfeksi sembuh semua," demikian kata Hadi dikutip dari video YouTube dunia MANJI, Minggu (2/8/2020).

Belakangan, video tersebut mendapat respons negatif dari publik. Sosok Hadi Pranoto disebut tidak memiliki latar belakang akademis yang mumpuni sehingga klaim-klaimnya itu dipertanyakan.

Setelah ramai diperbincangkan, YouTube menghapus video wawancara Anji dengan Hadi Pranoto.

Pantauan Kompas.com, video tentang klaim temuan obat Covid-19 di akun Dunia Manji itu tidak lagi bisa diakses sejak Minggu (2/8/2020) malam.

"Video ini telah dihapus karena melanggar pedoman komunitas YouTube," tulis keterangan saat membuka tautan video.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com