Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Perguruan Tinggi Indonesia yang Masuk 500 Besar Asia Versi Webometrics

Kompas.com - 03/08/2020, 11:06 WIB
Jihad Akbar

Penulis

Unair yang berlokasi di Surabaya, Jawa Timur, ini didirikan tanggal 10 November 1954.

Baca juga: 50 PTN dan PTS Terbaik Indonesia Versi Webometrics 2020

8. Universitas Sumatera Utara (USU)

Universitas Sumatera Utara (USU) yang berpusat di Medan, Sumatera Utara, menempati rangking 434 universitas di Asia.

Pendirian universitas ini dimulai dengan pengukuhan Yayasan Universitas Sumatera Utara pada 4 Juni 1952.

Kemudian, lima tahun berselang atau pada 20 November 1957, USU diresmikan.

Baca juga: 10 Universitas Terbaik di Indonesia 2020 Versi Webometrics

9. Universitas Diponegoro (Undip)

Sebuah robot peraga berpose seusai mengikuti wisuda secara daring di Universitas Diponegoro (UNDIP), Semarang, Jawa Tengah, Senin (27/7/2020). WIsuda ke-159 UNDIP yang diikuti 2.561 lulusan itu menggunakan teknologi robot peraga yang menggantikan kehadiran fisik para wisudawan maupun wisudawati karena sejumlah kebijakan protokol kesehatan dalam upaya mencegah penyebaran COVID-19.ANTARA FOTO/AJI STYAWAN Sebuah robot peraga berpose seusai mengikuti wisuda secara daring di Universitas Diponegoro (UNDIP), Semarang, Jawa Tengah, Senin (27/7/2020). WIsuda ke-159 UNDIP yang diikuti 2.561 lulusan itu menggunakan teknologi robot peraga yang menggantikan kehadiran fisik para wisudawan maupun wisudawati karena sejumlah kebijakan protokol kesehatan dalam upaya mencegah penyebaran COVID-19.

Universitas Diponegoro yang terletak di Semarang, Jawa Tengah, menduduki peringkat 496 universitas di Asia.

Undip didirikan pada 9 Januari 1957 dengan nama awal Universitas Semarang.

Selanjutnya, pada dies natalis ketiga atau pada 9 Januari 1960, Universitas Semarang berganti nama menjadi Universitas Diponegoro.

Baca juga: 10 Perguruan Tinggi Swasta Terbaik di Indonesia 2020 Versi Webometrics


Kriteria pemeringkatan Webometrics

Dalam membuat peringkat, Webometrics menggunakan empat indikator.

Pertama, presence yang menghitung jumlah halaman website dari domain web utama, termasuk seluruh subdomain, yang ada di perguruan tinggi. Sumbernya dari Google. Ini bobotnya 5%.

Kedua, visibility yang menghitung jumlah eksternal link unik yang terhubung ke domain web perguruan tinggi (dinormalisasi dan kemudian nilai rata-rata). Sumber datanya dari Ahrefs Majestic. Ini bobotnya 50%.

Ketiga, transparency/openness yang menghitung jumlah kutipan dari 210 penulis teratas. Datanya bersumber dari Google Scholar. Ini bobotnya 10%.

Keempat, excellence or scholar yang menghitung jumlah 10 persen makalah teratas yang paling banyak dikutip dari masing-masing 26 disiplin ilmu, dilihat dari seluruh database untuk periode 5 tahun (2014-2018). Sumbernya dari Scimago. Ini bobotnya 35%.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com