Li banyak menjadi sorotan dari pemerintah China.
Tahun 2018, Partai Komunis China menyebutnya sebagai netizen muda yang baik.
Media Pople’s Daily juga pernah memberinya penghargaan People Choice.
Media pemerintah tersebut juga baru-baru ini memuji Li karena dianggap mempromosikan budaya tradisional China ke tingkat global.
Liga Pemuda Komunis juga menamainya sebagai duta besar program yang mempromosikan pemberdayaan ekonomi pemuda perdesaan.
Baca juga: Youtuber Keluhkan Trafik dan Adsense Turun, Ini Kata Pengamat
Meski demikian, saat pemerintah banyak memujinya, netizen China mulai sering mencuit tentang Li.
Mereka menanyakan di Weibo apakah kehidupan pedesaan yang digambarkan Li adalah polesan dan benar-benar menggambarkan kehidupan China kontemporer?
Pertanyaan mereka cukup berdasar, sebab video Li tentang pekerjaan sehari-hari para petani China mirip dengan acara Martha Stewart Show yang dilakukan pekerja Amerika.
Li Bochun direktur Lembaga Penelitian Peremajaan Budaya China di Beijing juga sempat mengatakan hal demikian.
"Gaya hidup tradisional yang disajikan Li Ziqi dalam videonya adalah, tidak diikuti secara luas," kata dia.
Pada kenyataannya, banyak desa di China telah menyusut atau bahkan menghilang selama beberapa dekade akibat tingginya urbanisasi dan pekerja yang bermigrasi ke kota-kota.
Penelitian bahkan menunjukkan China kehilangan 245 desa sejak 2.000 hingga 2010.
Baca juga: Trafik YouTuber Indonesia Turun akibat Pandemi atau Algoritma?
Meski demikian apa yang tampak dalam video Li tidak berarti video Li bukan video asli.
Seperti layaknya konten kreator lain, Li berfokus pada elemen yang paling menarik dalam membuat kontennya.
Video Li menjadi daya tarik tersendiri utamanya bagi milenial perkotaan yang menyukai budaya tradisional atau yang sering disebut sebagai fugu atau hanfu.
Profesor Sejarah dan Filosofi China di Universitas Qufu Normal mengatakan, Fugu mencerminkan keinginan pemuda tentang hal romantis pastroal yang kecewa dengan masyarakat konsumeris, dan kondisi industri yang terus berubah.
Dalam praktik yang banyak terlihat, fugu bisa dilihat dari orang-orang muda yang terlihat memadukan pakaian tradisional dalam penampilan sehari-hari, menonton drama sejarah dan mengikuti gaya influencer yang hidup di pedesaan seperti Li.
Sementara itu, menurut Linda Qian kandidat PhD Universitas Oxford, popularitas Li salah satunya dipengaruhi oleh kepedulian masyarakat China.
“Ini disebut xiangchou. Xiang berarti kehidupan pedesaan atau pedesaan, dan chou berarti merindukannya, melewatinya,” ujar Linda.