Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Peristiwa Bom Plaza Atrium, Jakarta

Kompas.com - 01/08/2020, 11:50 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari ini, 19 tahun lalu, terjadi peristiwa peledakan bom di Plaza Atrium, Senen, Jakarta Pusat.

Harian Kompas, Kamis, 2 Agustus 2001 memberitakan ledakan tersebut terjadi sekitar pukul 20.10 WIB.

Bom yang meledak itu diletakkan di dekat pintu masuk utama Plaza Atrium, dan mencederai enam orang, seorang di antaranya harus diamputasi kaki kanannya.

Pelaku kejadian tersebut adalah Dani (26) alias Taufik bin Abdullah, seorang warga negara Malaysia. 

Dampak kejadian

Akibat dari kejadian ledakan bom tersebut, enam korban mengalami cedera.

Para korban tersebut di antaranya adalah Dani (28), kaki kanan terluka parah sehingga harus diamputasi; Drajat (25); Yudi Mila Purnomo (41), sopir Taxi Pusaka Nuri B 2456 ZY; Suryadi (41), pegawai negeri sipil; Anita Abdullah Aziz (34); dan Iwan (25), teman Anita.

Selainitu, sejumlah besar kaca yang berada di pintu utama Plaza Atrium pecah berantakan akibat ledakan itu. Sejumlah plafon gedung, berikut kap lampunya, ikut rontok.

Dampak tak hanya dirasakan di plaza, gedung Pizza House yang terletak 20 meter dari pusat ledakan ikut menjadi korban ledakan ini.

Dua kaca jendela kaca Pizza House jebol. Kaca-kaca di dalam gedung tersebut ikut pecah berantakan, termasuk sejumlah lampu gantung.

Guncangan bom terasa hingga ke kawasan Kwini, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat. Seorang warga Kwini mengatakan ledakannya membuat tanah bergetar.

Baca juga: Penjelasan Polri soal Video Hoaks Jenazah Imam Samudra

Pejabat dari BIN, Polda hingga Gubernur DKI Jakarta saat itu mendatangi tempat kejadian perkara.

Kepala Badan Intelijen Nasional (BIN) Letjen Arie Kumaat, Kepala Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya Irjen Sofjan Jacoeb hingga Gubernur Provinsi DKI Jakarta Sutiyoso datang mengecek lokasi.

Dikutip Harian Kompas, Jumat (3/8/2001), polisi memastikan bahwa ledakan di Atrium Senen berasal dari ledakan bom rakitan berkekuatan tinggi (high explosive), yang berbahan ledak TNT (trinitrotuleune).

Dalam kesempatan terpisah, Kepala Pusat Labolatorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri Brigjen (Pol) Hamim Soeriaamidjaja menjelaskan, di lokasi kejadian ditemukan sebuah sarung pistol dan sebuah telepon seluler.

Selain itu juga ditemukan serpihan kain jins biru dan sejumlah paku beton/baja putih yang panjangnya rata-rata 4 cm.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com