KOMPAS.com - Direktur Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga I Gede Made Wirabrata memastikan produk hand sanitizer dalam negeri maupun luar negeri yang sudah diber izin edar di Indonesia tidak ada yang mengandung bahan berbahaya.
Kendati demikian, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terus berupaya melakukan pemeriksaan terkait adanya produk hand sanitizer yang mengandung metanol seperti yang terjadi di Meksiko.
"Di Indonesia sampai kini, izin edar yang masuk ke kami semuanya kalau menggunakan alkohol bahan bakunya dari etanol, jadi memang tidak beracun," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Rabu (29/7/2020).
Baca juga: Obesitas dan Tingginya Angka Kematian akibat Virus Corona di AS...
Sebagaimana diketahui, Badan Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) menarik hand sanitizer berbasis metanol yang banyak dijual oleh sejumlah perusahaan yang berbasis di Meksiko.
Penarikan tersebut dilakukan setelah FDA melihat bahaya metanol bagi kesehatan.
Paparan metanol dapat menyebabkan mual, muntah, sakit kepala, penglihatan kabur, kebutaan permanen, kejang, koma, kerusakan permanen pada sistem saraf atau kematian.
Menurut Made, hand sanitizer yang beredar di Indonesia bahan bakunya dari etanol, bukan metanol.
Baca juga: Berikut Cara Membuat Hand Sanitizer Sendiri dengan Lima Bahan Sederhana