Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Ingatkan Waspada Gelombang Kedua Virus Corona, Kapan Akan Terjadi?

Kompas.com - 28/07/2020, 19:30 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengatakan, Indonesia harus mewaspadai munculnya gelombang kedua Covid-19.

Hal itu disampaikan Jokowi saat membuka rapat terbatas terkait postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021, Selasa (28/7/2020),

Jokowi yakin, perekonomian Indonesia akan bangkit tahun depan.

"Kita tetap harus waspada kemungkinan dan antisipasi kita terhadap risiko terjadinya gelombang kedua, second wave, dan masih berlanjutnya sekali lagi ketidakpastian ekonomi global di tahun 2021," kata Jokowi.

Baca juga: Jokowi: Kita Harus Waspada Gelombang Kedua Covid-19

Apa yang sebenarnya dimaksud sebagai gelombang kedua virus corona? Seberapa buruk dampak yang dapat ditimbulkannya?

Apakah Indonesia kini telah melewati gelombang pertama?

Gelombang kedua

Tidak ada definisi formal untuk istilah gelombang dua. Analoginya, bayangkan gelombang air laut.

Jumlah kasus positif Covid-19 meningkat, lalu turun. Setiap tren tersebut dikelompokkan menjadi satu gelombang.

Untuk menyebut berakhirnya sebuah gelombang, penyebaran virus corona harus sudah terkontrol dan jumlah kasusnya benar-benar menunjukkan penurunan.

Sementara, gelombang kedua dapat dikatakan muncul saat jumlah positif secara terus menerus meningkat setelah ada gelombang sebelumnya yang berakhir.

Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman, juga mengatakan hal yang sama.

"Gelombang kedua virus corona adalah bila suatu wilayah telah mencapai puncak terkena virus corona, kemudian terjadi penurunan. Setelah fase penurunan jumlah kasus tersebut, terjadi lonjakan lagi," kata Dicky sebagaimana dikutip Kompas.com, 14 April 2020.

Adapun gelombang kedua biasanya memiliki masa jeda yang relatif jauh dengan puncak gelombang pertama, bisa memakan waktu sebulan atau lebih.

Awal atau akhir dari setiap gelombang tidak bisa diprediksi secara pasti.

Fenomena gelombang kedua ini kebanyakan diasosiasikan dengan pandemi flu di masa lampau.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com