Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Pelihara Ikan Elang atau Tiger Fish, Ikan Hias yang Harganya Bisa Jutaan Rupiah

Kompas.com - 28/07/2020, 18:03 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ikan elang atau tiger fish atau tiger barb fish adalah ikan asli Nusantara. Ikan ini bisa ditemukan di Pulau Kalimantan, Semenanjung Malaya, Thailand, dan juga Pulau Sumatera.

Ikan elang adalah jenis ikan hias yang bisa dipelihara di dalam akuarium.

Berwarna oranye dengan corek loreng hitam seperti harimau, keindahan bentuk ikan ini membuatnya cocok menjadi teman dalam akuarium.

Selain itu, ikan elang juga memiliki harga jual yang cukup tinggi. Melansir Antara, ikan ini  dijual dengan harga Rp 25.000 untuk ukuran 1 cm.

Jika ukurannya mencapai 10 cm, maka harganya Rp 250.000.

Harga tersebut bisa lebih tinggi lagi jika ikan yang dijual memiliki corak atau bentuk yang bagus, tidak kurang dari Rp 1 juta.

Bahkan, ada yang pernah menjual ikan elang berukuran 15 cm dengan harga Rp 25 juta.

Dengan harga jual yang menggiurkan, tentu memelihara ikan elang menjadi pilihan menarik.

Selain menjadi pengisi akuarium, bisa juga menjadi lahan bisnis yang menguntungkan.

Lalu, bagaimana cara memelihara sekaligus membudidayakan ikan elang dengan benar?

Simak beberapa tips berikut ini!

Memelihara ikan elang

Sebelum memutuskan untuk memelihara ikan elang, ada baiknya mengenal terlebih dulu karakteristik ikan ini.

Melansir The Spruce Pets, Selasa (28/7/2020) di habitat asli mereka, ikan-ikan ini mendiami sungai yang tenang dengan naungan jajaran pohon, dan anak-anak sungai yang dilapisi pasir, batu, dan tumbuh-tumbuhan lebat.

Tiger fish memakan serangga, alga, dan invertebrata air. Ikan ini juga menyukai air jernih dengan kadar oksigen tinggi.

Ikan elang berreproduksi dengan cara bertelur. Ketika dewasa, tubuh mereka bisa mencapai panjang 7-15 cm dan bisa bertahan hidup sampai usia enam tahun.

Ikan betina memiliki perut yang lebih lebar dan lebih bulat serta memiliki ukuran tubuh yang lebih besar dan lebih berat dibanding pejantan mereka.

Sementara itu, ikan jantan diidentifikasi dengan warna cerah dan hidung merah yang mereka kembangkan selama proses pemijahan.

Baca juga: Mengenal Ikan Elang atau Tiger Fish yang Diburu karena Harga Jual Tinggi

Sebagai ikan hias, ikan elang tentu bisa dipelihara di akuarium. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat memelihara ikan ini.

Pertama, mengenai habitat akuarium tempat ikan elang akan tinggal. Ikan ini bisa hidup di berbagai kondisi air.

Akan tetapi, mereka lebih menyukai air yang bersih, lembut serta memiliki kadar keasaman atau pH rendah.

Tangki yang ideal untuk ikan elang adalah yang area terbuka luas untuk berenang, dilengkapi dengan banyak tanaman hidup atau buatan di sekitar pinggiran tangki.

Suhu tidak terlalu menjadi masalah, bahkan ikan elang dapat dipelihara dalam tangki tanpa pemanas.

Beri pencahayaan yang baik dan penataan dasar tangki yang bagus dengan menambahkan media tanam untuk tumbuhan.

Kedua, terkait masalah pakan. Ikan elang menerima hampir semua makanan, tetapi mereka harus diberikan berbagai makanan untuk menjaga sistem kekebalan tubuh yang sehat.

Pakan yang digunakan bisa pakan olahan atau pakan segar seperti udang air asin, cacing darah, dan hati sapi.

Ikan ini akan dengan cepat melahap invertebrata air kecil dan bahkan sayuran yang sudah dimasak.

Ketiga, ikan lain yang ada di akuarium. Ikan elang memiliki sifat agresif terhadap ikan lain, oleh karena itu, perlu diperhatikan jenis ikan yang akan menemani ikan elang dalam akuarium.

Ketika sendiri atau dalam kelompok yang terdiri dari dua hingga tiga ekor ikan, ikan elang akan meneror hampir semua ikan yang tinggal di tangki yang sama.

Namun, jika mereka tinggal dalam kelompok berjumlah setengah lusin atau lebih, mereka biasanya akan terus berkelahi dengan jenis mereka sendiri.

Oleh karena itu, tidak pernah disarankan untuk memelihara ikan elang di dalam tangki yang sama dengan ikan yang jinak, bergerak lambat, atau bersirip panjang seperti ikan angelfish atau ikan cupang.

Salah satu teman terbaik untuk ikan elang adalah ikan clown loach atau disebut juga Botia Badut. Mereka bisa hidup berdampingan dengan damai bersama ikan elang.

Alternatif lain, pasangkan ikan elang dengan ikan yang bergerak cepat seperti ikan danios atau ikan zebra, ikan platy, dan ikan Kuhli loach.

Membudidayakan ikan elang

Ikan elang akan memakan telur mereka sendiri jika mereka memiliki kesempatan.

Oleh karena itu, disarankan untuk membuat tangki penangkaran terpisah yang dapat berfungsi ganda sebagai tangki pembesaran untuk benih.

Untuk memperoleh pasangan, pertahankan setidaknya setengah lusin ikan dan biarkan mereka berpasangan.

Berikan mereka pakan hidup, dan sekali pasangan sudah terbentuk, pindahkan mereka ke tangki penangkaran yang terpisah.

Tangki penangkaran harus memiliki air bersih dan lembut, tingkat keasaman tepat, tanaman berdaun halus, dan dasar tangki yang bersih.

Beberapa peternak menggunakan kelereng atau grid di bagian bawah, yang memungkinkan telur jatuh dengan aman.

Perlu diingat bahwa jika bagian bawah tangki kosong, sangat penting untuk mengamati dengan cermat proses pemijahan.

Ikan elang harus segera dipindahkan setelah pemijahan selesai, sebelum mereka dapat memangsa telur mereka sendiri.

Pemijahan biasanya akan terjadi di pagi hari. Jika pasangan pengembangbiakan tidak memijah dalam satu atau dua hari, menaikkan suhu air satu atau dua derajat lebih hangat dari biasanya akan memicu pemijahan.

Cara lain adalah dengan menurunkan level air pada tangki hingga 3 cm, kemudian gunakan alat penyiram untuk menambahkan air yang lebih dingin ke dalam tangki.

Gemericik air akan menyerupai kondisi musim hujan alami dan membuat ikan berpikir bahwa sudah waktunya untuk bertelur.

Betina akan bertelur sekitar 200 telur berwarna transparan atau kekuningan, sementara pejantan akan segera membuahi.

Segera setelah telur dibuahi, pasangan pengembangbiakan harus dikeluarkan.

Telur akan menetas dalam waktu sekitar 36 jam, dan benih akan berenang bebas setelah lima hari.

Beri makan benih dengan udang air asin yang baru menetas sampai cukup besar untuk menerima pakan olahan yang dihaluskan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com