Ikan elang bereproduksi dengan cara bertelur. Ketika dewasa, tubuh mereka bisa mencapai panjang 7-15 cm dan bisa bertahan hidup sampai usia enam tahun.
Ikan betina memiliki perut yang lebih lebar dan lebih bulat serta memiliki ukuran tubuh yang lebih besar dan lebih berat dibanding pejantan mereka.
Sementara itu, ikan jantan diidentifikasi dengan warna cerah dan hidung merah yang mereka kembangkan selama proses pemijahan.
Baca juga: Mengenal Ikan Aligator, Tak Boleh Dipelihara dan Berbahaya bagi Ekosistem
Sebagai ikan hias, ikan elang tentu bisa dipelihara di akuarium. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat memelihara ikan ini.
Pertama, mengenai habitat akuarium tempat ikan elang akan tinggal. Ikan ini bisa hidup di berbagai kondisi air.
Akan tetapi, mereka lebih menyukai air yang bersih, lembut serta memiliki kadar keasaman atau pH rendah.
Tangki yang ideal untuk ikan elang adalah yang area terbuka luas untuk berenang, dilengkapi dengan banyak tanaman hidup atau buatan di sekitar pinggiran tangki.
Suhu tidak terlalu menjadi masalah, bahkan ikan elang dapat dipelihara dalam tangki tanpa pemanas.
Beri pencahayaan yang baik dan penataan dasar tangki yang bagus dengan menambahkan media tanam untuk tumbuhan.
Kedua, terkait masalah pakan. Ikan elang menerima hampir semua makanan, tetapi mereka harus diberikan berbagai makanan untuk menjaga sistem kekebalan tubuh yang sehat.
Pakan yang digunakan bisa pakan olahan atau pakan segar seperti udang air asin, cacing darah, dan hati sapi.
Ikan ini akan dengan cepat melahap invertebrata air kecil dan bahkan sayuran yang sudah dimasak.
Ketiga, ikan lain yang ada di akuarium. Ikan elang memiliki sifat agresif terhadap ikan lain, oleh karena itu, bila berencana memelihara ikan ini dengan ikan lain.
Oleh karena itu, perlu diperhatikan jenis ikan yang akan menemani ikan elang dalam akuarium.
Ketika sendiri atau dalam kelompok yang terdiri dari dua hingga tiga ekor ikan, ikan elang akan meneror hampir semua ikan yang tinggal di tangki yang sama.