Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makin Megah Usai Renovasi, Berikut Sejarah Pembangunan Masjid Istiqlal Jakarta

Kompas.com - 28/07/2020, 07:30 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Jihad Akbar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kemegahan Masjid Istiqlal di Jakarta kini makin terpancar. Masjid terbesar di Asia Tenggara itu telah rampung direnovasi.

Pengerjaan renovasi besar-besaran Masjid Istiqlal dikerjakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dengan total biaya Rp 475 miliar. 

Selesainya renovasi masjid berumur 42 tahun itu pun diumumkan Presiden Joko Widodo melalui akun Twitter-nya, Sabtu (25/7/2020) kemarin.lalu.

Menilik sejarah, bagaimana kisah pembangunan Masjid Istiqlal?

Sejarah pembangunan Masjid Istiqlal

Pembangunan Masjid Istiqlal telah dimulai sejak masa Presiden Pertama RI Soekarno, sekitar tahun 1950-an.

Laman Sistem Informasi Masjid Kementerian Agama menyebutkan, pada 7 Desember 1954, dibentuk Pengurus Harian Yayasan Masjid Istiqlal dengan Ketua Umum H Anwar Tjokroaminoto.

Pembentukan yayasan merupakan kesepakatan kurang lebih 200 ulama dan tokoh Islam dari seluruh Jakarta. Mereka berkumpul dalam pertemuan yang dipimpin seorang tokoh Masyumi, KH Taufiqurrahman.

Baca juga: Masjid Istiqlal Tak Selenggarakan Shalat Idul Adha

Rencana pembangunan pun semakin matang dengan diadakan sayembara desain Masjid Istiqlal yang diadakan tahun 1955.

Proses sayembara diketuai Mr. Assaat, seorang yang pernah menjabat Presiden Negara Bagian RI saat Ibu Kota berkedudukan di Yogyakarta dan ketua panitia pembangunan Masjid Syuhada di Jakarta. Sementara, dewan juri diketuai oleh Presiden Soekarno.

Pengumuman sayembara disebarluaskan melalui surat kabar pada 22 Februari 1955 dengan judul "Sayembara Rencana Gambar Masjid Istiqlal".

Interior Masjid Istiqlal Jakarta pasca renovasi, Rabu (22/7/2020)Kompas.com/Rosiana Haryanti Interior Masjid Istiqlal Jakarta pasca renovasi, Rabu (22/7/2020)

Dari berbagai karya yang masuk dalam sayembara, terpilihlah desai hasil karya tangan asitek bernama Frederich Silaban.

Frederich dinyatakan menang dengan desain karyanya yang menggunakan sandi "Ketuhanan". Desain buatan seorang pemeluk Kristen Protestan itu berhasil mengungguli karya-karya lain yang mengikuti sayembara.

Meski menang, karya Frederich tak langsung direalisasikan untuk membangun Masjid Istiqlal.

Presiden Soekarno, sebagai ketua dewan juri, meminta Frederich untuk menyempurnakan desainnya.

Tak langsung dibangun

Pemancangan batu pertama pembagunan Masjid Istiqlal tak langsung dilakukan pada tahun 1955, meski pemenang sayembara desain telah didapatkan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com