Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 28/07/2020, 06:01 WIB
Penulis Jihad Akbar
|

KOMPAS.com - Pandemi virus corona di Indonesia belum kunjung mereda. Lima bulan diterpa wabah, kini angka positif virus corona di Indonesia telah menembus 100.303 kasus.

Angka itu merupakan jumlah total setelah pemerintah mengumumkan penambahan kasus positif virus corona di Indonesia pada Senin (27/7/2020) sebanyak 1.525 kasus dalam 24 jam. 

Dalam rentang waktu yang sama, berdasarkan data dalam situs www.covid19.go.id, tercatat ada penambahan 1.518 orang sembuh. Sehingga, total pasien sembuh dari Covid-19 kini berjumlah 58.173 orang.

Sementara, penambahan pasien meninggal dunia sebanyak 57 orang. Dengan demikian, total pasien Covid-19 yang meninggal mencapai 4.838 orang.

Bagaimana perjalanan kasus corona di Indonesia selama 5 bulan hingga mencapai lebih dari 100.000 kasus?

Konfirmasi pertama 2 Maret 2020

Konfirmasi kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan langsung oleh Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto. Pengumuman dilakukan di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada 2 Maret 2020.

Kala itu, Jokowi mengungkapkan, ada dua orang WNI yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Kasus ini terdeteksi setelah seorang warga Jepang dinyatakan terjangkit virus corona setelah meninggalkan Indonesia dan tiba di Malaysia.

"Orang Jepang ke Indonesia bertemu siapa, ditelusuri dan ketemu. Ternyata orang yang terkena virus corona berhubungan dengan dua orang, ibu 64 tahun dan putrinya 31 tahun," kata Jokowi.

"Dicek dan tadi pagi saya dapat laporan dari Pak Menkes bahwa ibu ini dan putrinya positif corona," lanjut Jokowi.

Baca juga: Lewati 100.000 Kasus, Ini 10 Provinsi dengan Infeksi Virus Corona Terbanyak

Semua provinsi ada kasus Covid-19

Ilustrasi virus corona di IndonesiaShutterstock Ilustrasi virus corona di Indonesia
Pemerintah pusat dan daerah pun berpacu melakukan pengetesan dan penelusuran kasus Covid-19.

Sebulan berselang, 9 April 2020, 34 atau semua provinsi di Indonesia mengonfirmasi adanya kasus positif virus corona. Provinsi terakhir yang mengonfirmasi adalah Gorontalo.

Gubernur Gorontalo Rusli Habibie mengumumkan pasien pertama Covid-19 di wilayahnya.

Pasien tersebut merupakan salah satu anggota jamaah tabligh yang mengikuti acara keagamaan di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, beberapa pekan sebelumnya.

Pemeriksaan spesimen ditingkatkan

Pemerintah melakukan berbagai upaya untuk menekan penyebaran kasus Covid-19 di Indonesia. Salah satunya dengan pemetaan penyebaran virus corona.

Presiden Jokowi menaikkan target pemeriksaan spesimen dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) dari 10.000 ribu per hari menjadi 20.000 per hari.

"Saya harapkan target berikutnya, ke depan adalah 20.000 per hari. Ini harus mulai kita rancang menuju ke sana," kata Jokowi saat memimpin rapat kabinet terbatas lewat video conference, Kamis (4/6/2020).

Pemeriksaan spesimen dengan metode PCR diperbanyak agar pemerintah mengetahui jumlah riil penderita Covid-19 di Indonesia.

Jokowi juga meminta agar pelacakan terhadap masyarakat terpapar corona dilakukan lebih agresif untuk menekan penyebaran virus.

Petugas kesehatan melakukan tes usap (swab test) terhadap guru di SMUN 1 Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis (23/7/2020). Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar secara bertahap melakukan tes usap dan pemeriksaan kesehatan lengkap terhadap guru dan karyawan di sekolah negeri maupun swasta di Kalbar untuk mempersiapkan kegiatan belajar tatap muka pada 1 Agustus 2020. ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang/aww.ANTARA FOTO/JESSICA HELENA WUYSANG Petugas kesehatan melakukan tes usap (swab test) terhadap guru di SMUN 1 Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis (23/7/2020). Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar secara bertahap melakukan tes usap dan pemeriksaan kesehatan lengkap terhadap guru dan karyawan di sekolah negeri maupun swasta di Kalbar untuk mempersiapkan kegiatan belajar tatap muka pada 1 Agustus 2020. ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang/aww.

Kasus di Indonesia lampaui China

Peningkatan pemeriksaan itu berhasil memetakan penyebaran kasus virus corona di Indonesia. Dalam sebulan terakhir, pemerintah mengumumkan jumlah peningkatan kasus corona harian berkisar 1.000 kasus.

Peningkatan harian itu berbanding lurus dengan meningkatnya jumlah total kasus Covid-19 di Indonesia.

Angka kasus Covid-19 di Indonesia melewati negara yang pertama kali melaporkan kasus infeksi virus corona, China.

Pada Minggu (19/7/2020), Indonesia melaporkan tambahan 1.639 kasus baru sehingga total menjadi 86.521 kasus.

Data Worldometers pun menunjukkan, Indonesia berada di posisi 25 dunia, di atas China dengan 83.660 kasus Covid-19.

Di hari yang sama, berdasarkan data John Hopkins University, Indonesia mencatatkan 86.521 kasus virus corona, sementara China 85.314 kasus.

Baca juga: Kasus Virus Corona di Indonesia Lewati 100.000, Puncak Pandemi Sulit Diprediksi

Capai 100.000 kasus Covid-19

Dalam kurun waktu 5 bulan, kasus Covid-19 Indonesia pun mencapai angka 100.303.

Angka kasus di Indonesia berjumlah lebih dari 100.000 setelah adanya penambahan 1.525 kasus baru. 

Angka penambahan itu merupakan akumulasi dari pemeriksaan spesimen harian dalam 24 jam terakhir hingga Senin (27/7/2020) pukul 12.00 WIB, yakni sebanyak 13.060 dari 10.996 orang.

Dengan demikian, pemerintah telah memeriksa sebanyak 1.394.759 spesimen dari 807.946 orang diperiksa terkait Covid-19.

Adapun, satu orang diperiksa spesimennya lebih dari satu kali.

Meski telah melampaui angka 100.000 kasus Covid-19, Pakar Epidemiologi Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono mengatakan, puncak pandemi virus corona di Indonesia belum terjadi.

"Belum (puncak pandemi), masih jauh," ujar Pandu saat dihubungi Kompas.com, Senin (27/7/2020).

Baca juga: 3 Hoaks Corona di Tanah Air, dari Thermo Gun sampai Kelinci Percobaan

Dia mengatakan, puncak pandemi Covid-19 dapat dilihat jika sudah ada perlambatan pertumbuhan kasus.

Namun, ia menyebutkan, untuk puncak pandemi virus corona di Indonesia saat ini juga sulit diprediksi kapan akan terjadi.

"Sulit diprediksi karena tidak ada variabel yang bisa dipakai," ujar Pandu.

Pandu pun mendorong pemerintah melakukan peningkatan kapasitas pengetesan virus corona dengan metode swab atau Polymerase Chain Reaction (PCR) hingga 50.000 spesimen per hari.

Menurut dia, langkah itu perlu dilakukan agar pelacakan kasus virus corona dapat dilakukan secara cepat dan penyebaran dapat ditekan.

Pandu mengatakan, upaya selanjutnya yang harus dilakukan pemerintah adalah melaksanakan dengan tertib adalah isolasi terhadap individu yang positif Covid-19.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Pencegahan Penularan Virus Corona

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Link Download Jadwal Imsakiyah Ramadhan 2023 Kemenag dan Muhammadiyah di Seluruh Daerah Indonesia

Link Download Jadwal Imsakiyah Ramadhan 2023 Kemenag dan Muhammadiyah di Seluruh Daerah Indonesia

Tren
Bisa Pulang Pukul 14.00, Ini Aturan Jam Kerja ASN selama Ramadhan 2023

Bisa Pulang Pukul 14.00, Ini Aturan Jam Kerja ASN selama Ramadhan 2023

Tren
45 Twibbon dan Ucapan Selamat Menjalankan Ibadah Puasa 2023

45 Twibbon dan Ucapan Selamat Menjalankan Ibadah Puasa 2023

Tren
Daftar Lengkap 124 Titik Pantau Hilal Awal Puasa: Terbanyak di Jatim, Sumbar, dan Jateng

Daftar Lengkap 124 Titik Pantau Hilal Awal Puasa: Terbanyak di Jatim, Sumbar, dan Jateng

Tren
LINK Live Streaming dan Rangkaian Agenda Sidang Isbat Penetapan 1 Ramadhan 1444 H pada Hari Ini

LINK Live Streaming dan Rangkaian Agenda Sidang Isbat Penetapan 1 Ramadhan 1444 H pada Hari Ini

Tren
Saling Lempar Tanggung Jawab Bantuan Korban Gagal Ginjal Akut...

Saling Lempar Tanggung Jawab Bantuan Korban Gagal Ginjal Akut...

Tren
Bolehkah Tes Antigen dan PCR Saat Puasa Ramadhan?

Bolehkah Tes Antigen dan PCR Saat Puasa Ramadhan?

Tren
LINK Live Streaming Sidang Isbat 2023, Twibbon Ramadhan, dan Kapan Shalat Tarawih?

LINK Live Streaming Sidang Isbat 2023, Twibbon Ramadhan, dan Kapan Shalat Tarawih?

Tren
Benarkah Thrifting Baju Impor Bekas Ganggu Industri Tekstil Lokal? Ini Kata Desainer dan Pengamat Mode

Benarkah Thrifting Baju Impor Bekas Ganggu Industri Tekstil Lokal? Ini Kata Desainer dan Pengamat Mode

Tren
Mengenal 10 Dewa dan Dewi Mesir Kuno yang Paling Populer

Mengenal 10 Dewa dan Dewi Mesir Kuno yang Paling Populer

Tren
4 Fakta Pelaku Mutilasi Wanita di Sleman, Apa Saja?

4 Fakta Pelaku Mutilasi Wanita di Sleman, Apa Saja?

Tren
Kemenag Ungkap Posisi Hilal Secara Hisab Sudah Penuhi Kriteria, Sudah Masuk 1 Ramadhan 1444 H?

Kemenag Ungkap Posisi Hilal Secara Hisab Sudah Penuhi Kriteria, Sudah Masuk 1 Ramadhan 1444 H?

Tren
Analisis Gempa M 4,4 di Sukabumi, Terjadi akibat Sesar Dasar Laut Lempeng Eurasia

Analisis Gempa M 4,4 di Sukabumi, Terjadi akibat Sesar Dasar Laut Lempeng Eurasia

Tren
Pendaftaran Universitas Pertamina Tanpa Tes, Simak Syarat dan Caranya

Pendaftaran Universitas Pertamina Tanpa Tes, Simak Syarat dan Caranya

Tren
Gempa M 4,4 Guncang Sukabumi, Ini Wilayah yang Merasakan

Gempa M 4,4 Guncang Sukabumi, Ini Wilayah yang Merasakan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+