Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Bahan Makanan untuk Imunitas Tubuh pada Obat Tradisional India

Kompas.com - 26/07/2020, 11:30 WIB
Retia Kartika Dewi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Ia menambahkan, giloy juga membantu memerangi bakteri penyebab penyakit, dan dapat memerangi penyakit hati dan infeksi saluran kemih.

Cara terbaik untuk mengkonsumsinya adalah mencampur 15-30 ml jus giloy dengan air dan meminumnya pada waktu perut kosong, di pagi hari.

Scott mengimbau agar wanita hamil dan menyusui harus menghindari makanan super ini.

Baca juga: Positivity Rate Covid-19 Indonesia 12,3 Persen, Peringkat 5 Se-Asia

4. Kamut

Kamut (gandum Khorasan) adalah pembangkit tenaga nutrisi, mengandung antioksidan, banyak serat dan protein, dan memiliki sifat probiotik.

Kamut ini lebih mudah dicerna ketimbang biji-bijian yang sudah matang.

Selain itu, kamut telah menjadi bagian dari tradisi kuliner di banyak negara Timur selama bertahun-tahun, dan sejak ditemukan oleh Barat pada 1980-an, mereka menjadi sangat populer di rak-rak toko kesehatan.

Kamut juga menjadi favorit di kalangan koki, pembuat roti dan atlet, karena mudah dibuat, dan tidak membutuhkan peralatan dapur yang rumit.

Cara mengonsumsi yang terbaik yakni, rendam biji-bijian utuh dalam air hingga 10 jam di siang hari, dan biarkan tertutup, di saringan, saringan sup, atau kain katun tipis semalaman.

Menurut Scott, kamut sebaiknya dimakan setelah direbus atau dikukus, karena memakannya mentah dapat menyebabkan masalah lambung.

5. Kecambah Brokoli

kecambah brokolishutterstock kecambah brokoli

Penelitian telah menunjukkan bahwa sayuran silangan seperti brokoli, kubis Brussel, kangkung, dan kubis, baik untuk kesehatan, dan terkait dengan pengurangan risiko penyakit kronis, dan mereka memiliki efek antiinflamasi, anti penuaan, dan kemungkinan melawan kanker.

Para peneliti di Universitas Johns Hopkins di Amerika Serikat telah menetapkan bahwa kecambah brokoli yang lembut memiliki lebih banyak nutrisi daripada brokoli dewasa/matang.

Baca juga: Warganet Ungkapkan Udara Dingin di Twitter, Begini Analisis BMKG

Terkait bentuknya, kecambah brokoli menyerupai kecambah alfalfa dan renyah, dengan rasa yang tajam dan khas, seperti lobak.

“Kecambah brokoli adalah tambahan kalori yang indah dan kaya antioksidan untuk makanan sehari-hari Anda, juga pilihan yang sempurna bagi para pengamat berat badan," ujar konsultan nutrisi di Banglore, Nikita Suresh.

"Tanaman itu lezat dalam salad dan smoothie (jus). Dan mereka membantu meningkatkan kekebalan tubuh dan baik untuk kesehatan jantung," lanjut dia.

Suresh menambahkan bahwa bagi mereka yang tidak menyukai rasa brokoli, kecambah brokoli akan terasa seperti rasa baru yang segar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com