Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Pakai Masker Bisa Cegah Lockdown Gelombang Kedua Corona? Ini Kata Para Ahli...

Kompas.com - 25/07/2020, 15:46 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

"Caranya, dengan memanfaatkan setiap studi yang telah dipublikasikan soal perlindungan diri dengan masker, lalu menganalisis kembali semuanya," kata Mokdad.

Hasilnya, tim ini memperkirakan, paling tidak apabila 95 persen orang taat memakai masker saat di luar rumah dan berinteraksi dengan orang lain, hal itu bisa mengurangi sedikitnya 30 persen potensi penularan.

Artinya, setiap satu orang terinfeksi daya tularnya berkurang 30 persen. Misalnya ia bisa menularkan pada 10 orang lainnya, maka karena 95 persen orang menggunakan masker, ia pun hanya berpotensi menularkan pada 7 orang lainnya.

Meski pengurangannya hanya 30 persen, namun apabila diakumulasikan hasilnya akan sangat besar mengingat persebaran virus corona ini bersifat eksponensial atau kuantitasnya terus meningkat.

Sehingga penggunaan masker secara masal ini bisa meluruhkan pola eksponensial yang biasanya terjadi.

Baca juga: Benarkah Penggunaan Masker Lebih Efektif Cegah Corona daripada Pembatasan Sosial?

Kuncian wilayah tak lagi jadi opsi

Mokdad dan timnya juga memperkirakan masyarakat yang secara masif terus meningkatkan penggunaan masker dalam kesehariannya dapat tetap memiliki roda ekonomi yang berputar dan tidak terkurung dalam kuncian.

Pemerintah AS sebelumnya memutuskan untuk memberlakukan lockdown saat terjadi 8 kematian dari satu juta rakyatnya akibat Covid-19.

Namun, apabila semua orang mengenakan masker, risiko penularan menurun, kurva kematian pun otomatis bisa melandai, maka kuncian sangat mungkin dihindari.

"Ada banyak harapan di sini," kata Mokdad.

Asish Jha dari Harvard menyebut efektivitas penggunaan masker secara masal ini juga tergantung dari wilayahnya, karena ada sejumlah wilayah di AS yang tingkat penyebarannya begitu tinggi, ada juga yang sedang, dan relatif rendah.

Jadi efeknya akan berbeda-beda, makan dan minum di bar masih akan tetap berbahaya, namun pergi ke kantor dengan sejumlah ketentuan tetap dapat dilakukan.

Pun dengan bisnis dan kegiatan sekolah, terutama tingkat menengah, semua bisa kembali beraktivitas dengan menggunakan masker.

"Tidak ada satu hal pun yang bisa memberi semua yang kita inginkan, tapi mengenakan masker secara masal adalah bagian sangat penting agar kita bisa mendapatkan kembali setidaknya 80 persen kehidupan kita," ujar dia.

Salah satu pejabat di Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan, Brett Giroir juga mendukung pandangan ini.

Menurutnya, ketika lebih dari 90 persen anggota masyarakat mengenakan masker itu sangat dapat membantu mematikan wabah tanpa mematikan wilayah beserta seluruh kegiatan di dalamnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WNI Ceritakan Cara UEA Menangani Banjir: Ada Peringatan Dini, Mobil Pompa, dan Denda

WNI Ceritakan Cara UEA Menangani Banjir: Ada Peringatan Dini, Mobil Pompa, dan Denda

Tren
Ada 18.557 Formasi CASN Bawaslu 2024, Ini 5 Posisi dengan Daya Tampung Terbanyak

Ada 18.557 Formasi CASN Bawaslu 2024, Ini 5 Posisi dengan Daya Tampung Terbanyak

Tren
Israel Lancarkan Serangan Balasan ke Iran, Wilayah Ini Jadi Sasaran

Israel Lancarkan Serangan Balasan ke Iran, Wilayah Ini Jadi Sasaran

Tren
Media Asing Soroti Kemenangan Indonesia atas Australia di Piala Asia U23

Media Asing Soroti Kemenangan Indonesia atas Australia di Piala Asia U23

Tren
Cara Bikin Stiker Langsung dari Aplikasi WhatsApp, Cepat dan Mudah

Cara Bikin Stiker Langsung dari Aplikasi WhatsApp, Cepat dan Mudah

Tren
Ramai soal Penumpang Mudik Motis Buka Pintu Kereta Saat Perjalanan, KAI Ingatkan Bahaya dan Sanksinya

Ramai soal Penumpang Mudik Motis Buka Pintu Kereta Saat Perjalanan, KAI Ingatkan Bahaya dan Sanksinya

Tren
Israel Membalas Serangan, Sistem Pertahanan Udara Iran Telah Diaktifkan

Israel Membalas Serangan, Sistem Pertahanan Udara Iran Telah Diaktifkan

Tren
Rp 255 Triliun Berbanding Rp 1,6 Triliun, Mengapa Apple Lebih Tertarik Berinvestasi di Vietnam?

Rp 255 Triliun Berbanding Rp 1,6 Triliun, Mengapa Apple Lebih Tertarik Berinvestasi di Vietnam?

Tren
Israel Balas Serangan, Luncurkan Rudal ke Wilayah Iran

Israel Balas Serangan, Luncurkan Rudal ke Wilayah Iran

Tren
Mengenal Rest Area Tipe A, B, dan C di Jalan Tol, Apa Bedanya?

Mengenal Rest Area Tipe A, B, dan C di Jalan Tol, Apa Bedanya?

Tren
Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan Sarjana, Cek Syarat dan Cara Daftarnya!

Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan Sarjana, Cek Syarat dan Cara Daftarnya!

Tren
Eks ART Menggugat, Ini Perjalanan Kasus Mafia Tanah yang Dialami Keluarga Nirina Zubir

Eks ART Menggugat, Ini Perjalanan Kasus Mafia Tanah yang Dialami Keluarga Nirina Zubir

Tren
Mengintip Kecanggihan Dua Kapal Perang Rp 20,3 Triliun yang Dibeli Kemenhan

Mengintip Kecanggihan Dua Kapal Perang Rp 20,3 Triliun yang Dibeli Kemenhan

Tren
Cara Menurunkan Berat Badan Secara Sehat ala Diet Tradisional Jepang

Cara Menurunkan Berat Badan Secara Sehat ala Diet Tradisional Jepang

Tren
10 Manfaat Minum Air Kelapa Murni Tanpa Gula, Tak Hanya Turunkan Gula Darah

10 Manfaat Minum Air Kelapa Murni Tanpa Gula, Tak Hanya Turunkan Gula Darah

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com