“Jadi masih sehat disuntik biar tetap sehat terus. Kan kunci pandemi di vaksin. Kalau semua orang kebal kan selesai,” kata Bambang.
Baca juga: Dua Vaksin Corona Tunjukkan Hasil Menjanjikan, Selanjutnya Bagaimana?
Uji klinis fase III vaksin virus corona dari Sinovac ini tak hanya dilakukan di Indonesia. Uji coba yang sama juga dilangsungkan di beberapa negara lainnya yaitu Brazil, Turki, dan Cile.
Bambang mengungkapkan, ada keuntungan bagi Indonesia dengan uji klinis ini. Keuntungannya, kita bisa mengetahui langsung respons vaksin virus corona pada penduduk Indonesia.
Dengan demikian, bisa dilihat kesesuaiannya dibandingkan jika harus membeli vaksin yang sudah jadi.
Vaksin Sinovac yang akan diuji klinis di Indonesia juga telah melalui sejumlah tahap pengujian sehingga aman untuk diujikan pada manusia.
Ia menjelaskan, baik vaksin ataupun obat sesuai standar WHO harus dilakukan uji dari uji hewan terlebih dahulu atau yang disebut dengan praklinis.
Selanjutnya, baru dilakukan uji klinis pada manusia dalam tiga fase yaitu fase I, II, dan III.
Uji klinis fase III akan melihat khasiat, efektivitas, dan reaksi atau efek samping yang muncul.
Jika fase ketiga lulus, maka selanjutnya akan lanjut ke tahap perizinan regulator masing-masing negara.
Di Indonesia, melalui BPOM untuk mendapat izin edar di masyarakat. Saat beredar di masyarakat, penggunaannya juga tetap dimonitor.
Bambang mengatakan, dari keseluruhan uji, jika salah satu uji mengalami kegagalan, maka uji coba harus diulang dari tahap awal.
Baca juga: Kenapa Vaksin Virus Corona dari China Diuji di Indonesia? Ini Penjelasan Bio Farma
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.