Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bepergian Naik Bus, Perlukah Membawa Hasil Rapid atau Swab Test?

Kompas.com - 20/07/2020, 12:13 WIB
Retia Kartika Dewi,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah telah melonggarkan aturan terkait bepergian menggunakan transportasi umum, termasuk menggunakan moda transportasi darat.

Pada masa pandemi virus corona, ada sejumlah protokol dan persyaratan yang harus dicek terlebih dahulu sebelum melakukan perjalanan.

Perjalanan melalui transportasi umum dinilai memiliki risiko penularan virus corona.

Oleh karena itu, penyelenggaran transportasi publik menerapkan sejumlah aturan dan persyaratan yang harus dipenuhi penumpang jika ingin melakukan perjalanan.

Di media sosial, beberapa warganet menanyakan, apa saja syarat yang harus dipenuhi jika bepergian menggunakan bus?

Haruskah mempersiapkan hasil rapid atau swab test negatif seperti halnya jika naik kereta api atau pesawat terbang?

Hanya butuh surat sehat

Kepala Sub Bagian UPT Terminal Dinas Perhubungan (Dishub) Bandung, Jawa Barat, Iwan Nugraha, mengatakan, syarat utama bepergian naik bus adalah keadaan calon penumpang harus fit dan sehat.

Penumpang tidak wajib membawa hasil rapid test untuk berpergian menggunakan bus.

"Naik bis tidak harus ada surat rapid test, hanya surat sehat dari klinik atau puskesmas. Apabila ada surat hasil rapid atau swab test, itu lebih baik," ujar Iwan kepada Kompas.com, Minggu (19/7/2020).

Baca juga: Penghapusan SIKM Dinilai Bisa Genjot Animo Masyarakat Naik Transportasi Umum

Jika ada calon penumpang yang tidak sehat, sebaiknya tidak memaksakan diri untuk menggunakan transportasi umum.

Iwan menyebutkan, sebelum naik bus, calon penumpang harus melewati pemeriksaan suhu badan dan cek kesehatan.

"Hal hal yang perlu diperhatikan, intinya, jika sakit atau tidak enak badan atau demam tidak memaksakan berangkat naik bis karena ada pemeriksaan suhu badan, wajib memakai masker, wajib cuci tangan. Pada waktu naik bis jangan terlalu berdekatan ada jarak pemisah," lanjut dia.

Ada pembatasan jarak duduk

Kepala Bidang Pengendalian dan Ketertiban Transportasi Dishub Kota Bandung, Asep Kuswara juga membenarkan bahwa tidak wajib membawa surat hasil rapid test ketika hendak berpergian menggunakan bus.

"Untuk naik bus, tidak pakai surat rapid test. Hanya cek suhu badan, cuci tangan, pakai masker, dan jaga jarak di dalam bus. Kalau ada surat rapid test itu lebih baik dan jangan lupa protokol kesehatan," ujar Asep saat dihubungi secara terpisah oleh Kompas.com, Minggu (19/7/2020).

Menurut dia, aturan tersebut mengacu pada Surat Edaran Nomor: SE 11 Tahun 2020 tentang Pedoman dan Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Transportasi Darat pada Masa Adaptasi Kebiasaan Baru untuk Mencegah Penyebaran Covid-19.

Baca juga: SIKM Dihapus, Belum Ada Lonjakan Penumpang Bus

Dalam juknis tersebut dijelaskan bahwa penumpang diminta melakukan pembelian tiket secara online.

Penumpang yang dinyatakan sehat setelah dilakukan pemeriksaan suhu tubuh, diperbolehkan untuk melanjutkan perjalanan.

Jika di area terminal ditemukan penumpang yang mengalami gejala Covid-19 atau gejala seperti demam lebih dari 38 derajat celsius, batuk/pilek, dan sesak napas, maka harus dilakukan langkah-langkah sebagai berikut.

  • Dirujuk ke rumah sakit rujukan menggunakan ambulans yang sesuai kriteria dan petugas menggunakan APD untuk pemeriksaan lebih lanjut.
  • Mencatat jumlah dan identitas suspek dan orang dalam pemantauan dan melaporkan ke petugas kesehatan terdekat.
  • Melakukan tindakan kekarantinaan kesehatan disinfeksi terhadap bus dan barang yang diduga terpapar di area yang sudah ditentukan.

Baca juga: Tak Perlu SIKM, Pengguna Kereta Api Isi CLM dan Tunjukkan Hasil Rapid Test atau PCR

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Cara Mengisi CLM

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, Petir, dan Kilat 26-27 April 2024

Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, Petir, dan Kilat 26-27 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan | Kenaikan UKT Unsoed

[POPULER TREN] Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan | Kenaikan UKT Unsoed

Tren
Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Tren
Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Tren
Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Tren
Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Tren
Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Tren
Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Tren
Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Tren
20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Tren
14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

Tren
KAI Sediakan Fitur 'Connecting Train' untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

KAI Sediakan Fitur "Connecting Train" untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com