"Biasanya bentuknya episodik. Beberapa minggu atau bulan banyak tidur, setelah itu normal lagi. Sering dikira anak malas," ujar Rima saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (18/7/2020) siang.
Ia menjelaskan seseorang yang mengidap sindrom ini memang akan banyak menghabiskan waktu untuk tidur, tanpa makan dan buang air.
"Biasanya tidak ngompol atau BAB waktu tidur, pasien bisa bangun untuk itu (BAB dan BAK) dan makan," kata dia.
Baca juga: Sepak Terjang Ananda Badudu, dari Galang Dana Aksi Mahasiswa hingga Dicokok Saat Tidur
Sembuh seiring berjalannya waktu
Kleine-Levin Syndrome ini biasa terjadi pada anak yang berusia remaja, namun ini tidak akan berlangsung selamanya, karena bisa sembuh seiring berjalannya waktu.
"Biasanya mulai usia remaja atau usia sekolah, bisa menghilang setelah dewasa," terang dia.
Namun jika melihat kondisi yang dialami anak dalam video, Rima memperkirakan anak tersebut tidaklah mengidap sindrom itu.
"Kemungkinan bukan Kleine-Levin Syndrome. Harus diperiksa CT scan atau MRI brain," sebut Rima.
Baca juga: Stres karena Covid-19 Membuat Sulit Tidur? Perhatikan 6 Tips Ini
Ia memungkinkan ada sejumlah penyakit yang terjadi pada anak tersebut. Namun, untuk mengetahui secara persis apa yang terjadi, diperlukan pemeriksaan dan analisis lebih lanjut.
"Kemungkinan bisa beberapa penyakit. Harus dilihat dari awal sakitnya, perkembangan sebelum sakit, dan lain-lain," kata dia.
Ia menyebut tidak bisa mengira-ngira apa saja penyakit tersebut, karena tidak dalam kondisi yang menangani pasien secara langsung.
Hal yang sama juga disampaikan dokter bedah saraf Dr. dr. Setyo Widi Nugroho.
"Sulit menjelaskan kondisi anak tersebut hanya berdasar data di atas. Harus dengan anamnesa yang lengkap, pemeriksaan fisik yang baik, dan pemeriksaan penunjang yang sesuai baru bisa diperkirakan jenis masalah yang didapatkan pada anak tersebut," kata Setyo saat dihubungi terpisah, Sabtu (18/7/2020).
Baca juga: Ketika Hotel Berbintang di AS Buka 3,4 Juta Kamar untuk Tenaga Medis
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.