Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Google Akan Hapus Iklan yang Promosikan Teori Konspirasi Virus Corona

Kompas.com - 19/07/2020, 06:05 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Sumber The Verge

KOMPAS.com - Google akan melarang penayangan iklan yang mempromosikan teori konspirasi virus corona, dan menghapus tayangan iklan di website yang mempromosikan teori-teori konspirasi terkait hal tersebut mulai 18 Agustus 2020.

Melansir The Verge (18/7/2020) seorang juru bicara Google telah mengonfirmasi bahwa kebijakan baru ini juga akan berlaku pada website-website yang memuat informasi tidak sesuai dengan "konsensus ilmiah".

Kebijakan serupa telah diterapkan Google pada website yang menampilkan informasi kesehatan palsu.

Baca juga: Memprediksi Kapan Pandemi Covid-19 di Indonesia Akan Berakhir...

 

Pembaruan kebijakan ini akan mencakup informasi-informasi yang menyesatkan terkait virus corona.

Namun, kebijakan ini tidak akan berlaku bagi website yang melakukan penelusuran fakta atau melaporkan keberadaan teori-teori tersebut.

Selain itu, kebijakan ini juga tidak berlaku bagi website yang menampilkan informasi tentang teori konspirasi di luar virus corona.

"Kami menerapkan perlindungan tambahan, dengan memperluas kebijakan terkait informasi kesehatan yang bertentangan dengan konsensus ilmiah," kata juru bicara itu.

Baca juga: Indonesia Disebut Masuk Fase Berbahaya, Kapan Pandemi Akan Berakhir?

Mengendalikan peredaran informasi selama pandemi

Ilustrasi Google, Google Search, mesin pencarianShutterstock Ilustrasi Google, Google Search, mesin pencarian

Google dan platform web besar lainnya tengah berjuang dengan peredaran informasi yang terus berubah selama masa pandemi virus corona penyebab Covid-19.

Perusahaan itu pernah memberlakukan pelarangan bagi informasi terkait virus corona yang dikeluarkan oleh lembaga non-pemerintah pada Maret lalu.

Namun, kebijakan tersebut kemudian dicabut setelah adanya protes dari organisasi kampanye Partai Demokrat Amerika Serikat.

Baca juga: Facebook Luncurkan Messenger Rooms Saingi Zoom, Bagaimana Cara Penggunaannya?

Google juga memberlakukan demonetisasi atau pencabutan pemasukan dari iklan pada video YouTube yang membahas tentang pandemi, terutama pada topik-topik sensitif.

Mereka juga sempat melarang iklan penjualan masker wajah, kebijakan serupa yang diadopsi Facebook, karena adanya kelangkaan persediaan di masa awal pandemi.

Tidak jelas berapa banyak konten yang saat ini melanggar aturan baru Google dan apakah situs yang memuat konten-konten itu akan terkena dampak demonetisasi ini.

Baca juga: Hati-hati, Berikut Ciri-ciri WhatsApp yang Sedang Disadap

Situs-situs tersebut antara lain, The Epoch Times, surat kabar yang telah menyebarluaskan teori konspirasi Covid-19, yang saat ini masih memasang iklan Google.

Sebelumnya, kebijakan demonetisasi pada situs besar pernah menimbulkan kontroversi, termasuk demonetisasi sementara dari situs konservatif Zero Hedge karena ujaran rasisme yang menyebar di bagian kolom komentar website mereka.

Google mengkonfirmasi minggu lalu bahwa mereka telah memulihkan penayangan iklan di situs itu setelah adanya perubahan moderasi.

Baca juga: Mengenal Google Doodle, Orat-oret Beranda Google yang Jadi Trending

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Perjalanan Google di Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Tren
Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Tren
Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Tren
Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Tren
Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Tren
Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Tren
Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Tren
20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Tren
14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

Tren
KAI Sediakan Fitur 'Connecting Train' untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

KAI Sediakan Fitur "Connecting Train" untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

Tren
Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Tren
Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com