KOMPAS.com - Masyarakat Indonesia berharap agar pandemi virus corona segera berakhir.
Akun-akun media sosial di Twitter juga menyuarakan hal yang sama mengenai hal tersebut.
Salah satunya yakni akun Twitter @EndelinaS yang mempertanyakan kapan virus corona di Indonesia dapat selesai.
"Corona kapan selesai di negeri ini," tulis akun itu.
Baca juga: Viral Video Polisi di Yogyakarta Sedot Bensin dari Tangki Motornya untuk Pemotor yang Kehabisan BBM
Corona kapan selesai di negeri ini
— Endelina Sr (@EndelinaS) July 12, 2020
Selain itu, akun lain juga bertanya soal hal yang sama, kapan virus corona dapat selesai.
"Dear Corona,kapan selesai? Aku mau sekolah," twit akun @typomuluhehe.
Baca juga: Mengenal RT-LAMP, Alternatif Tes Covid-19 yang Disebut Lebih Murah daripada PCR
Dear Corona,kapan selesai? Aku mau sekolah
— Palll (@typomuluhehe) July 8, 2020
Baca juga: Ramai soal Penolakan Jenazah Covid-19, Dokter: Pasien Meninggal, Virus Pun Mati
Lantas, kapan pandemi virus corona di Indonesia akan selesai?
Pakar epidemiologi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Dr Windhu Purnomo mengatakan, virus corona yang ada di Indonesia masih sulit diprediksi kapan berakhirnya.
Hal itu menyusul data yang selalu berubah-ubah di setiap waktunya.
"Jadi sebetulnya kalau datanya tidak berubah-ubah, akan lebih mudah diprediksi. Yang menyulitkan itu kan karena data yang selalu berubah," kata Windhu saat dihubungi Kompas.com, Kamis (16/7/2020).
Baca juga: Soal Dorongan Penggunaan Ekstrak Temulawak sebagai Suplemen Covid-19, Ini Penjelasan Farmakologi
Data dapat berubah, menurut Windhu dikarenakan kebijakan yang tidak konsisten.
Apabila kebijakan yang diambil longgar, maka banyak masyarakat yang tidak disiplin sehingga kasus dapat naik.
Sebaliknya, bila kebijakan yang diambil ketat, maka masyarakat dapat displin dan kasusnya akan turun.
Baca juga: Efektifkah Penggunaan Masker Scuba untuk Pencegahan Virus Corona?
"Prediksi itu kan mesti pake asumsi-asumsi, asumsinya kalau keadaannya seperti ini, nanti puncaknya akan kapan, dan turunnya kapan. Tapi kalau datanya berubah, ya harus diulang lagi," jelas dia.