"Jadi orang-orang yang berada di daerah tertutup dengan ventilasi yang tidak baik, saat ada satu orang yang positif, maka orang lain di area terdekat itu, dalam jarak lebih dari satu dua meter, punya risiko terinfeksi. Apalagi, kalau dia tidak menerapkan protokol kesehatan," kata Agus.
Baca juga: Kilas Balik Pernyataan WHO soal Penyebaran Virus Corona di Udara: Dulu Dibantah, Kini Diakui
Untuk mencegah penyebaran virus corona semakin meluas, Agus mengingatkan masyarakat, terutama yang mulai beraktivitas normal di luar rumah agar mematuhi dan menjalankan protokol kesehatan.
"Pertama, tetap menggunakan masker, meskipun di dalam perkantoran. Karena masker merupakan salah satu upaya untuk mencegah agar virus tidak masuk. Kedua, tetap menjaga jarak. Ketiga harus rajin mencuci tangan, karena tangan kita juga media penularan," kata Agus.
Selain itu, hindari terjadinya kerumunan, misal rapat. Ia menyarankan agar kegiatan rapat dilaksanakan secara daring untuk mencegah terjadinya penularan dalam ruang rapat yang kecil.
Menurut Agus, seharusnya perkantoran juga tempat-tempat lain, misalnya restoran, mulai memikirkan bagaimana membuat sirkulasi udara di dalam ruangan baik.
Tujuannya, agar terjadi pertukaran udara bebas dari luar dengan udara di dalam ruangan.
"Penggunaan AC itu kan menggunakan udara dalam ruangan, jadi sebenarnya kondisi itu tidak bagus, karena udara dalam ruangan hanya berputar saja di situ, sehingga microdroplet itu bisa melayang-layang," kata Agus.
Alternatifnya, ia menyarankan pada kantor-kantor yang memiliki jendela untuk lebih memaksimalkan penggunaan jendela.
Bisa juga dengan menggunakan exhaust fan sehingga udara di dalam bisa dibuang ke luar.
"Jadi ada suatu aliran udara, sehingga kondisi udara dalam ruangan itu terjaga sirkulasinya dan bisa mendispersi mikro-droplet keluar, intinya begitu," kata Agus.
Baca juga: Yang Perlu Dipahami soal Penularan Virus Corona Melalui Udara
Angkutan umum biasanya tertutup dan kapasitas ruangnya sempit, terutama yang menggunakan AC.
Agus mengatakan, di mikrolet kemungkinan penyebaran secara airborne lebih minimal karena jendela terbuka dan sirkulasi udara lebih lancar. Namun, potensi penularan secara droplet dan kontak erat masih ada karena jarak antar penumpang relatif dekat.
Ia menyarankan kepada pegiat transportasi agar mulai memikirkan tentang risiko airborne tersebut.
Salah satu yang bisa digunakan untuk menurunkan risiko adalah memasang pembersih ruangan yang dilengkapi HEPA Filter.