Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Freddy Widjaja Gugat Hak Waris, Ini Gurita Bisnis Sinar Mas yang Didirikan Eka Tjipta

Kompas.com - 14/07/2020, 16:51 WIB
Virdita Rizki Ratriani

Penulis

KOMPAS.com - Freddy Widjaya, anak pendiri Grup Sinar Mas Eka Tjipta Widjaja, menggugat hak waris kepada lima kakak tirinya di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Mereka adalah Indra Widjaja alias Oei Pheng Lian, Teguh Ganda Widjaja alias Oei Tjie Goan, Muktar Widjaja alias Oei Siong Lian, Djafar Widjaja alias Oei Piak Lian, dan Franky Oesman Widjaja alias Oei Jong Nian.

Gugatan tersebut terdaftar pada 16 Juni 2020 dengan nomor perkara 301/Pdt.G/2020/PN Jkt.Pst. dengan kuasa hukum Yasrizal.

Freddy menuntut hak pembagian separuh warisan peninggalan mendiang Eka Tjipta.

Managing Director Sinar Mas Group Soeherman Gandi Sulistiyanto mengatakan, Freddy Widjaja adalah anak Eka Tjipta dengan status di luar perkawinan, yakni dengan Lidia Herawaty Rusli. Menurut dia, Freddy sudah mendapat bagiannya dalam warisan.

Eka Tjipta Widjaja sendiri dikenal sebagai salah satu orang terkaya di Indonesia menurut Forbes. Eka meninggal dunia dalam usia 98 tahun pada 26 Januari 2019.

Lantas, seperti apa gurita bisnis Sinar Mas yang didirikan oleh Eka Tjipta Widjaja?

Baca juga: Sosok Freddy Widjaya, Anak Pendiri Sinar Mas yang Tuntut Warisan

Sejarah Sinar Mas Group dan Eka Tjipta

Eka Tjipta merintis Sinarmas Group lebih dari 80 tahun, bermula dari kantor kecil yang didirikannya di Makassar.

Melansir situs resmi perusahaan, pada 3 Oktober 1938, berbekal tekad, Eka Tjipta memulai aktivitas wirausaha dengan berjualan beragam produk makanan di Makassar, Sulawesi Selatan, dan berlanjut ke perdangangan kopra.

Meski menjumpai sejumlah tantangan, ia terus bergerak membangun jaringan, hingga berhasil meraih reputasi diantara rekan-rekan bisnisnya.

Ia menganggap kepercayaan adalah modal utama dalam berwirausaha, bukan uang. Ini yang membuatnya mampu memutar roda bisnisnya sekalipun Indonesia tengah berada di masa revolusi fisik.

Perusahannya telah bergerak di berbagai sektor bisnis, mulai properti, pulp dan kertas, perkebunan, industri pengolahan, hingga keuangan.

Baca juga: Anak Eka Tjipta Gugat 5 Kakak Tirinya, Tuntut Separuh Harta Warisan

Bisnis Sinar Mas Group

Mengutip website resmi perusahaan, Sinar Mas adalah brand dari perusahaan yang bergerak melalui 6 pilar bisnis.

Di antaranya pulp dan kertas, agribisnis dan pangan, layanan keuangan, pengembang dan realestat, telekomunikasi, serta energi dan infrastruktur yang masing-masing dikelola secara independen.

Asia Pulp & Paper (APP)

Di sektor bisnis pulp dan kertas, Sinar Mas memiliki Asia Pulp & Paper (APP). Asia Pulp & Paper (APP) adalah lembaga yang menaungi sejumlah pabrik pulp dan kertas di Indonesia.

APP memproduksi pulp, kertas beserta produk turunannya menggunakan sejumlah merek  guna memenuhi kebutuhan dari berbagai penjuru dunia.

Bermula dari PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia di Mojokerto, Jawa Timur, pada tahun 1972, APP berkembang menjadi industri berkapasitas produksi hingga 12 juta ton per tahun.

Produk APP juga mampu menjangkau 120 negara di 6 benua, dengan mengandalkan keberadaan sebanyak lebih dari 70 ribu orang karyawan.

Melansir KONTAN, 17 April 2020, salah satu perusahaan yang berada di bawah naungan APP yakni PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk berhasil membukukan penjualan bersih hingga 3,22 miliar dollar AS atau Rp 45,08 triliun pada 2019.

Baca juga: Bidik Pertumbuhan 80 Persen, APP Lansir Dua Proyek Apartemen Mahasiswa

Sektor agribisnis dan pangan

Sementara di sektor agribisnis dan pangan, Sinar Mas bergerak di sektor agribisnis dan pangan melalui Golden Agri-Resources Ltd (GAR). Perusahaan ini berdiri pada 1996 dan tercatat di Bursa Efek Singapura sejak 1999.

Bersama salah satu anak perusahaannya, PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (SMAR) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 1992, GAR termasuk pengelola perkebunan kelapa sawit terintegrasi terbesar di dunia.

SMAR sendiri mampu meraup pendapatan senilai Rp 9,42 triliun sepanjang kuartal pertama 2019.

Sektor pengembang dan realestat

Di sektor pengembang dan realestat, Sinar Mas bergerak melalui Sinar Mas Land.

Sinar Mas Land adalah salah satu pengembang properti terbesar di Indonesia yang menyediakan beragam produk, mulai dari kota mandiri, perumahan, kawasan komersial dan industri, hotel hingga resor wisata, yang tersebar tidak saja di Indonesia, tapi juga di Asia hingga Eropa.

Selama kurun waktu tiga bulan yakni 22 Maret hingga 30 Juni 2020, Sinarmas Land mampu meraup pendapatan sekitar Rp 1,5 triliun.

Baca juga: Urai Kemacetan di Balikpapan, Jalan Sinar Mas Land Boulevard Resmi Dibuka

Smartfren

Sementara di sektor komunikasi dan teknologi, Sinar Mas menyediakan layanan telekomunikasi melalui PT Smartfren Telecom Tbk dengan mengandalkan teknologi 4G LTE Advanced pertama di Indonesia.

Melansir KONTAN, 23 Maret 2020, PT Smartfren Telecom Tbk masih mencatatkan kerugian sepanjang tahun 2019. Perusahaan dengan kode emiten FREN itu masih mencatatkan kerugian hingga Rp 2,2 triliun di akhir 2019 lalu.

Kerugian yang dialami FREN di tahun lalu sebenarnya sudah lebih mini ketimbang tahun 2018 yang tercatat sebanyak Rp 3,55 triliun.

Sektor financial services

Di sektor financial services, Sinar Mas melalui PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA) menyediakan berbagai layanan keuangan bagi nasabah. 

PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA) meraih pendapatan Rp41,92 triliun sepanjang 2019 naik dari pendapatan Rp37,38 triliun pada periode sama tahun sebelumnya.

Baca juga: Kartu Perdana 1ON+ Smartfren Dongkrak Trafik Data Saat Lebaran

Sektor energi listrik

Sinar Mas bergerak pula dalam penyediaan energi listrik, pertambangan batu bara, infrastruktur, bahan kimia, perdagangan ritel dan multimedia sejak tahun 1998 melalui PT Dian Swastatika Sentosa Tbk dan sejumlah perusahaan di bawah naungannya.

Organisasi nirlaba

Pada 2006, keluarga Widjaja mendirikan organisasi nirlaba dengan visi meningkatkan kualitas hidup, kesejahteraan dan kemandirian masyarakat, agar mereka mampu berkontribusi positif bagi pembangunan bangsa dan negara, secara berkelanjutan, seperti tercermin dalam semboyan “Menanam Kebaikan Menuai Kesejahteraan”.

Baca juga: Smartfren Luncurkan Paket Unlimited Booster, Harga Mulai Rp 2.000

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com