Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Di-SMS dari Nomor Tak Dikenal? Ini Penjelasan Telkomsel

Kompas.com - 11/07/2020, 19:05 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Tanda pagar (tagar) boikotTelkomsel sempat ramai dicuitkan oleh warganet di Twitter, Sabtu (11/7/2020).

Dari tagar tersebut banyak yang membicarakan mengenai nomor pelanggan Telkomsel yang sering mendapat sms dari nomor tidak dikenal.

Nomor-nomor tersebut menawarkan berbagai macam produk, mulai dari menawarkan modal usaha, menawarkan produk CCTV, pengumuman undian berhadiah, dan banyak lagi.

Beberapa twit yang mengeluhkan hal tersebut adalah sebagai berikut:

Lalu bagaimana hal itu bisa terjadi?

Penjelasan Telkomsel

GM External Corporate Communications Telkomsel Aldin Hasyim menjelaskan ada banyak kemungkinkan mengenai pelanggan Telkomsel yang mendapat sms aneh-aneh tersebut.

Akan tetapi pihaknya menegaskan bahwa Telkomsel tidak menjual data pelanggan sehingga para pelanggan mendapat sms dari orang tak bertanggungjawab.

"Kami nggak mungkin menjual data. Kami punya standar dan aturan jadi itu tidak mungkin sekali kami lakukan," ujarnya ketika dihubungi Kompas.com, Sabtu (11/7/2020).

Pihaknya menjelaskan, pelanggan yang mendapat pesan sms dari nomor-nomor yang tidak dikenal dipastikan bukan dari Telkomsel.

Baca juga: Paket Data Telkomsel untuk Relawan Covid-19, Kuota 25 GB Rp 10

Berbagai macam cara

Aldin mengatakan, orang juga bisa iseng dengan hanya mengurutkan nomor-nomor tertentu, sehingga korban dipilihnya secara acak.

"Nomor-nomor panjang yang melakukan sms promosi ada yang menjurus ke penipuan itu benar-benar di luar tanggung jawab operator," kata dia.

Selain itu, ungkap Aldin, data juga bisa didapat dari hacker yang melakukan hack terhadap suatu website. 

Sementara itu pada kasus bocornya data Denny Siregar, pada akhirnya polisi menangkap CS. Menurut Aldin, pembobolan data dari dalam seperti itu tidak dilakukan secara masif tapi hanya oleh oknum tertentu.

Dia juga menegaskan bahwa pencurian data seperti itu tidak diperbolehkan dan tidak dibenarkan. Perusahaan, dalam hal ini Telkomsel memiliki aturan terkait hal tersebut.

Baca juga: Resmi, Netflix Kini Bisa Dinikmati Pengguna Telkomsel dan Indihome

Sms broadcast resmi

Di sisi lain Aldin menjelaskan, sms resmi dari Telkomsel tidak berasal dari nomor-nomor tidak dikenal.

Aldin mengatakan salah satu unit bisnis Telkomsel adalah digital advertising, di mana ada sms broadcast di sana.

Pelanggan yang berkenan mendapat sms iklan dari perusahaan yang bekerjasama dengan Telkomsel akan mendapat sms.

Tapi Aldin memastikan, pelanggan biasanya ditawari terlebih dahulu mau atau tidaknya mendapat sms. Jika mau, Telkomsel baru memasukkannya ke dalam list pelanggan yang di-blast pesan.

Dia mencontohkan beberapa perusahaan yang resmi bekerjasama antara lain Burger King, Dunkin Donat, Lazada, CFC, dan lain-lain.

"Itu resmi, mereka menggunakan jasa kita. Tapi kita nggak sembarangan nge-blast sms. Ada persetujuan dengan pelanggan," kata Aldin.

Lalu bagaimana jika mendapatkan sms dari orang tak dikenal atau sms spam?

Aldin mengatakan jika terjadi penipuan, pelanggan dapat menghubungi layanan call center 24 jam dengan menghubungi 188.

Selain itu bisa juga dengan cara:

  • mengirimkan SMS pengaduan yang dikirimkan ke 1166 dengan format PENIPUAN#NO. MSISDN PENIPU#ISI SMS PENIPUAN. Dalam hal tersebut tidak dikenai biaya alias gratis.
  • menghubungi melalui chatting dengan asisten virtual di LINE, Telegram, Facebook Messenger Telkomsel (facebook.com/telkomsel), dan Twitter @telkomsel.
  • bisa juga mengirim email ke cs@telkomsel.co.id
  • informasi lebih lanjut mengenai penipuan yang mengatasnamakan Telkomsel dapat dilihat di menu Waspada Penipuan.

Baca juga: Rencana Bioskop Dibuka 29 Juli, Ini Kata Epidemiolog hingga Gugus Tugas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com