Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beragam Respons Dunia atas Perubahan Status Hagia Sophia Menjadi Masjid

Kompas.com - 11/07/2020, 18:30 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Dia menyebut keputusan itu sebagai upaya untuk mengalihkan opini domestik dan menyerukan Turki untuk menghormati kewajiban internasionalnya.

Baca juga: Dilakukan Terbatas, Raja Salman Izinkan Tarawih di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi

Amerika Serikat

Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Morgan Ortagus mengaku kecewa atas pengalihfungsiaan Hagia Sophia menjadi masjid.

Dia pun berharap agar Pemerintah Turki tetap membuka akses masuk Hagia Sophia bagi semua pengunjung.

"Kami memahami bahwa Pemerintah Turki tetap berkomitmen untuk mempertahankan akses ke Hagia Sophia untuk semua pengunjung dan berharap mendengar rencana pengelolaan Turki guna memastikannya tetap dapat diakses tanpa hambatan untuk semua," kata dia.

Baca juga: Menilik Ketatnya Shalat Jumat di Singapura, Harus Pesan Online

Yunani

Langkah Turki tersebut dianggap Yunani sebagai bentuk provokasi terbuka terhadap dunia.

"Nasionalisme yang diperlihatkan oleh Erdogan membawa negara itu pada kemunduran enam abad lalu," kata Menteri Kebudayaan Lina Mendoni.

Lebih lanjut, Mandoni menyebut petusan pengadilan benar-benar menegaskan bahwa tak ada keadilan independen di Turki.

Sementara itu, Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis menyebut keputusan itu menyinggung semua orang yang mengakui Hagia Sophia sebagai situs Warisan Dunia.

Menurutnya, hal tersebut juga bukan hanya akan berpengaruh pada hubungan Turki dan Yunani, tetapi juga dengan Uni Eropa.

Baca juga: Saat Gereja Martha Lutheran Dipergunakan untuk Shalat Jumat Warga Jerman...

Rusia

Wakil Ketua Komite Urusan Luar Negeri di Majelis Tinggi Parlemen Rusai Vladimir Dzhabarov menyebut tindakan itu sebagai sebuah kesalahan.

"Mengubahnya menjadi masjid tidak akan berpengaruh apa pun bagi dunia Muslim. Itu tidak menyatukan negara, tetapi sebaliknya membawa mereka ke dalam benturan (sosial)," kata dia.

Hamas

Sementara itu, kelompok Hamas menyambut baik putusan Erdogan tersebut.

"Pembukaan Hagia Sophia untuk beribadah adalah momen yang membanggakan bagi semua Muslim," kata Kepala Kantor Pers Internasional Hamas, Rafat Murra.

Menurutnya, keputusan itu berada di bawah hak kedaulatan Turki.

Baca juga: Soal Rencana Trump, Warga Gaza: Palestina Not For Sale!

Siprus Utara

Negara yang hanya diakui oleh Turki itu mengaku senang dengan pembukaan Hagia Sophia sebagai masjid.

"Keputusan untuk menggunakannya sebagai masjid, pada saat yang sama dikunjungi sebagai museum, adalah membanggakan," kata Perdana Menteri Ersin Tatar.

Baca juga: Melihat Shalat Jumat Pertama di Arab Saudi Setelah 2 Bulan Penguncian...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Eks ART Menggugat, Ini Perjalanan Kasus Mafia Tanah yang Dialami Keluarga Nirina Zubir

Eks ART Menggugat, Ini Perjalanan Kasus Mafia Tanah yang Dialami Keluarga Nirina Zubir

Tren
Mengintip Kecanggihan Dua Kapal Perang Rp 20,3 Triliun yang Dibeli Kemenhan

Mengintip Kecanggihan Dua Kapal Perang Rp 20,3 Triliun yang Dibeli Kemenhan

Tren
Cara Menurunkan Berat Badan Secara Sehat ala Diet Tradisional Jepang

Cara Menurunkan Berat Badan Secara Sehat ala Diet Tradisional Jepang

Tren
10 Manfaat Minum Air Kelapa Murni Tanpa Gula, Tak Hanya Turunkan Gula Darah

10 Manfaat Minum Air Kelapa Murni Tanpa Gula, Tak Hanya Turunkan Gula Darah

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 19-20 April 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 19-20 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Status Gunung Ruang Jadi Awas | Kasus Pencurian dengan Ganjal ATM

[POPULER TREN] Status Gunung Ruang Jadi Awas | Kasus Pencurian dengan Ganjal ATM

Tren
Menlu Inggris Bocorkan Israel Kukuh akan Respons Serangan Iran

Menlu Inggris Bocorkan Israel Kukuh akan Respons Serangan Iran

Tren
Erupsi Gunung Ruang pada 1871 Picu Tsunami Setinggi 25 Meter dan Renggut Ratusan Nyawa

Erupsi Gunung Ruang pada 1871 Picu Tsunami Setinggi 25 Meter dan Renggut Ratusan Nyawa

Tren
Menelisik Video Prank Galih Loss yang Meresahkan, Ini Pandangan Sosiolog

Menelisik Video Prank Galih Loss yang Meresahkan, Ini Pandangan Sosiolog

Tren
'Tertidur' Selama 22 Tahun, Ini Penyebab Gunung Ruang Meletus

"Tertidur" Selama 22 Tahun, Ini Penyebab Gunung Ruang Meletus

Tren
Tidak Menghabiskan Antibiotik Resep Dokter Bisa Sebabkan Resistensi, Ini Efek Sampingnya

Tidak Menghabiskan Antibiotik Resep Dokter Bisa Sebabkan Resistensi, Ini Efek Sampingnya

Tren
Video Burung Hinggap di Sarang Semut Disebut untuk Membersihkan Diri, Benarkah?

Video Burung Hinggap di Sarang Semut Disebut untuk Membersihkan Diri, Benarkah?

Tren
Membandingkan Nilai Investasi Apple di Indonesia dan Vietnam

Membandingkan Nilai Investasi Apple di Indonesia dan Vietnam

Tren
Penyebab dan Cara Mengatasi Kulit Wajah Bertekstur atau “Chicken Skin”

Penyebab dan Cara Mengatasi Kulit Wajah Bertekstur atau “Chicken Skin”

Tren
Benarkah Pertalite Dicampur Minyak Kayu Putih Bisa Menaikkan Oktan?

Benarkah Pertalite Dicampur Minyak Kayu Putih Bisa Menaikkan Oktan?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com