KOMPAS.com - Konflik Palestina-Israel kembali memanas setelah rencana Perdana Menteri Netanyahu untuk menganeksasi wilayah Tepi Barat.
Tepi Barat atau West Bank merupakan bekas wilayah mandat Britania di Palestina yang diduduki oleh Israel usai Perang Enam Hari 1967.
Sejauh ini, ada sekitar 2,1 sampai 3 juta warga Palestina yang bermukim di Tepi Barat.
Rencana itu pun menuai banyak kecaman dari sejumlah negara, khususnya dari negara-negara Arab.
Pihak Palestina mengancam, jika aneksasi benar-benar terjadi, mereka bakal mendeklarasikan negara independen, sementara Hamas siap mengobarkan peperangan.
Baca juga: Soal Rencana Trump, Warga Gaza: Palestina Not For Sale!
Lantas, negara manakah yang menolak rencana pencaplokan itu?
Awal bulan ini, Jerman menentukan sikapnya dengan menolak rencana Israel untuk mencaplok Tepi Barat, dilansir dari Middle East Monitor, Kamis (11/7/2020).
Seruan itu dibawa ke parlemen oleh tiga partai koalisi Kanselir Angela Merkel dan disetujui tanpa ada suara yang menentang.
Parlemen Jerman mengeluarkan resolusi yang mendesak pemerintah Jerman menggunakan kedekatannya untuk mencegah hal itu terjadi.
Baca juga: Jadi Wanita Paling Berpengaruh di Dunia, Siapa Angela Merkel?
Mereka memperingatkan bahwa rencana Israel untuk mencaplok bagian-bagian Tepi Barat akan membahayakan keamanan Israel dan harapan solusi dua negara.
"Kami menolak perubahan perbatasan secara sepihak, dan kami tidak akan mengenali hal itu. Yang terpenting sekarang ini tentang menciptakan ruang untuk diplomasi," kata Menteri Luar Negeri Heiko Maas.
"Perdamaian tak bisa dicapai melalui langkah-langkah sepihak, tapi melalui negosiasi serius," imbuhnya.
Baca juga: Jerman, Negara dengan Masyarakat Paling Taat Aturan
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.