Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Pandemi Virus Corona di Indonesia Masih Jauh dari Puncaknya?

Kompas.com - 11/07/2020, 07:05 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penambahan kasus virus corona di Indonesia terus meninggi dalam beberapa hari terakhir.

Pada Kamis (9/7/2020), laporan kasus harian bahkan mencatatkan rekor tertinggi dengan 2.657 kasus infeksi.

Sementara, pada Jumat (10/7/2020) menunjukkan penurunan angka menjadi 1.611 kasus infeksi.

Akun @kawalcovid19 menilai, saat ini Indonesia justru baru mulai memasuki pandemi virus corona dan masih jauh dari puncaknya.

Benarkah puncak pandemi Covid-19 di Indonesia masih jauh?

Baca juga: Epidemiolog Sebut Jakarta Sedang Menuju Puncak Kedua Kurva Covid-19

Epidemiolog Universitas Airlangga (Unair) Windhu Purnomo mengatakan, Indonesia saat ini belum mencapai puncak Covid-19.

Sebab, laporan kasus harian belum mengalami penurunan signifikan. Bahkan, semakin bertambah banyak dalam beberapa hari terakhir.

"Belum terjadi penurunan pertambahan kasus harian. Itu artinya belum mencapai peak," kata Windhu saat dihubungi Kompas.com, Jumat (10/7/2020).

Windhu menjelaskan sejumlah indikator kasus Covid-19 di suatu negara bisa disebut telah melewati puncaknya.

Beberapa indikator itu adalah:

  • Jumlah kumulatif kasus konfirmasi melandai
  • Jumlah pertambahan per hari kasus konfirmasi juga mencapai jumlah tertinggi, kemudian turun secara signifikan dan konsisten.

Warga dengan kategori orang dalam pemantauan (ODP) dan tenaga medis di wilayah Lampulo dan Kuta Alam mengikuti tes swab Covid-19 massal yang dipusatkan di Puskesmas Kuta Alam, Banda Aceh, Rabu (17/6/2020). Tes swab massal yang digelar gratis dan diikuti seratusan orang ini merupakan program Pemerintah Kota Banda Aceh bekerja sama dengan Universitas Syiah Kuala dalam upaya menekan penyebaran virus corona.KOMPAS.com/RAJA UMAR Warga dengan kategori orang dalam pemantauan (ODP) dan tenaga medis di wilayah Lampulo dan Kuta Alam mengikuti tes swab Covid-19 massal yang dipusatkan di Puskesmas Kuta Alam, Banda Aceh, Rabu (17/6/2020). Tes swab massal yang digelar gratis dan diikuti seratusan orang ini merupakan program Pemerintah Kota Banda Aceh bekerja sama dengan Universitas Syiah Kuala dalam upaya menekan penyebaran virus corona.
Sementara itu, secara terpisah, Dosen Public Health di University of Derby, Dono Widiatmoko mengaku tak bisa mengetahui apakah Indonesia tengah berada pada puncak pandemi atau justru belum sama sekali pun.

Alasannya, data yang dilaporkan oleh Gugus Tugas Penanganan Percepatan Covid-19 dinilainya hanya merupakan data gunung es.

"Saya tidak tahu, karena data yang dikumpulkan oleh Gugus Tugas hanya merupakan data gunung es, yaitu data terkonfirmasi positif PCR. Sementara, masih banyak infeksi yang belum terdeteksi di berbagai wilayah," kata Dono saat dihubungi secara terpisah, Jumat (10/7/2020).

Menurut Dono, salah satu cara untuk mengetahui hal itu adalah melihat data serologi yang diperoleh dari rapid test secara massal.

Baca juga: Indonesia Disebut Masih Jauh dari Puncak Wabah Covid-19

Dengan adanya rapid test massal, akan diketahui berapa banyak orang Indonesia yang pernah terinfeksi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Tren
Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Berakibat TBC? Ini Kata Dokter

Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Berakibat TBC? Ini Kata Dokter

Tren
Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Tren
Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Tren
Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Tren
10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

Tren
5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

Tren
Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Tren
PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

Tren
UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

Tren
Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Tren
Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Tren
Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Tren
Warganet Kaitkan Kenaikan UKT Unsoed dengan Peralihan Menuju PTN-BH, Ini Penjelasan Kampus

Warganet Kaitkan Kenaikan UKT Unsoed dengan Peralihan Menuju PTN-BH, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com