Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisa Menyebar Lewat Udara, Bagaimana Cegah Virus Corona di Ruangan Tertutup?

Kompas.com - 10/07/2020, 14:16 WIB
Mela Arnani,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Lebih dari setengah tahun setelah virus corona terdeteksi, para pakar kesehatan dan ilmuwan masih terus berusaha mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai cara penyebaran dan langkah menekan virus penyebab penyakit Covid-19.

Terbaru, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengakui bukti bahwa virus juga dapat ditularkan oleh tetesan yang lebih kecil atau aerosol melalui udara.

Disebutkan bahwa virus bisa bertahan di udara lebih lama dan dapat melakukan perjalanan lebih jauh. Temuan ini pun menambah daftar cara penyebaran virus corona.

Sebelumnya disebutkan jika virus ditularkan antar orang melalui transmisi tetesan pernapasan atau droplets, termasuk kontak langsung dengan orang yang terinfeksi hingga kontak terhadap permukaan yang mengandung virus.

Baca juga: Update Virus Corona 10 Juli 2020: 12,3 Juta Orang Terinfeksi, Ini 5 Negara dengan Kasus Tertinggi

Proses Penularan virus

Menurut epidemiolog dr Dicky Budiman, secara hirarki mekanisme penularan Covid-19 paling dominan adalah melalui droplets atau percikan cairan pernapasan.

"Selanjutnya yang harus diwaspadai tentu mekanisme penularan lewat formite (permukaan benda yang terkontaminasi virus) dan airbone aerosol," kata Dicky saat dihubungi Kompas.com, Jumat (10/7/2020).

Dengan adanya update terbaru dari WHO tersebut, Dicky menegaskan, seluruh orang harus lebih tertib dalam menerapkan protokol kesehatan, seperti menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

Sementara itu, penyebaran virus corona di ruangan tertutup dengan ventilasi buruk juga dapat meningkatkan risiko penularan.

"Hindari ruangan berventilasi buruk, ramai orang, dan rapat dengan durasi lama," ujar Dicky.

Ia menambahkan, perusahaan atau perkantoran perlu lebih memperhatikan karyawan dengan risiko tinggi terpapar virus, seperti orang dengan kormobid atau penyakit bawaan.

"Jangan sampai membiarkan orang dengan kormobid harus bekerja di kantor. Ini jelas bahaya," paparnya.

Baca juga: Berkaca dari Kasus Covid-19 di Pabrik Unilever, Apa Saja yang Perlu Diperhatikan?

Dicky mengatakan, semua gedung perkantoran, termasuk rumah sakit atau ruangan publik tertutup lainnya seperti mall atau restoran harus memiliki sistem sirkulasi dan ventilasi udara yang baik.

"Sirkulasi yang baik itu ada pertukaran udara dalam dan luar ruang," jelas dia.

Protokol VDJ

Mengikuti update dari WHO mengenai penyebaran virus corona melalui udara, penting kembali mengingat protokol kesehatan V-D-J. Apa itu? 

Sebelumnya mengutip Kompas.com (9/6/2020), protokol VDJ dikenalkan dalam diskusi pandemitalk di Instagram. Akun @pandemictalks diinisiasi oleh @kamilmoon_ , @firdzaradiany, dan @mutiaranissa.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

7 Jenis Obat Potensial Tingkatkan Risiko Anemia Aplastik, Tak Boleh Dipakai Sembarangan

7 Jenis Obat Potensial Tingkatkan Risiko Anemia Aplastik, Tak Boleh Dipakai Sembarangan

Tren
Resmi, Ada 26.319 Lowongan Kerja untuk PPPK dan CASN Kementerian PUPR 2024

Resmi, Ada 26.319 Lowongan Kerja untuk PPPK dan CASN Kementerian PUPR 2024

Tren
Unas Bentuk Tim Pencari Fakta Selidiki Dugaan Pencatutan Nama oleh Kumba Digdowiseiso

Unas Bentuk Tim Pencari Fakta Selidiki Dugaan Pencatutan Nama oleh Kumba Digdowiseiso

Tren
Kenali Waktu Terbaik dan Terburuk untuk Minum Air Kelapa

Kenali Waktu Terbaik dan Terburuk untuk Minum Air Kelapa

Tren
Terbaru, 40.839 Lowongan Kerja untuk PPPK dan CASN Kemensos 2024

Terbaru, 40.839 Lowongan Kerja untuk PPPK dan CASN Kemensos 2024

Tren
Orang yang Langsung S2 Setelah Sarjana Disebut Minim Performa Kerja, Pengamat Buka Suara

Orang yang Langsung S2 Setelah Sarjana Disebut Minim Performa Kerja, Pengamat Buka Suara

Tren
Ini Alasan Mengapa Perempuan Tak Boleh Tidur 2 Jam Setelah Melahirkan Normal

Ini Alasan Mengapa Perempuan Tak Boleh Tidur 2 Jam Setelah Melahirkan Normal

Tren
Kumpulan Twibbon dan Ucapan Hari Kartini 21 April 2024

Kumpulan Twibbon dan Ucapan Hari Kartini 21 April 2024

Tren
5 Bahaya Menahan Kentut, Bisa Keluar dari Mulut

5 Bahaya Menahan Kentut, Bisa Keluar dari Mulut

Tren
Mengenal Tinitus, Kondisi Ketika Telinga Berdenging, Apa Penyebabnya?

Mengenal Tinitus, Kondisi Ketika Telinga Berdenging, Apa Penyebabnya?

Tren
Psikiater Nutrisi Ungkap 5 Sarapan Favorit, Bantu Siapkan Otak dan Mental Seharian

Psikiater Nutrisi Ungkap 5 Sarapan Favorit, Bantu Siapkan Otak dan Mental Seharian

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 20-21 April 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 20-21 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Murni Tanpa Gula | Israel Serang Iran

[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Murni Tanpa Gula | Israel Serang Iran

Tren
Seorang Pria Ditangkap di Konsulat Iran di Perancis, Ancam Ledakkan Diri

Seorang Pria Ditangkap di Konsulat Iran di Perancis, Ancam Ledakkan Diri

Tren
Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66, Bisa Dapat Insentif Rp 600.000

Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66, Bisa Dapat Insentif Rp 600.000

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com