Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jaya Suprana
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Kedaulatan Alam Maya Nusantara

Kompas.com - 09/07/2020, 10:12 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini


ESPORT merupakan suatu bentuk sport alias olahraga yang sebenarnya tidak terlalu mengolah raga namun malah menjadi olahraga luar biasa popular di abad XXI .

Geopolitik

Maka secara geopolitis, eSport maksimal didayagunakan sebagai senjata pamungkas imperialisme ekonomi abad XXI yang didominir oleh Republik Rakyat China.

Produk eSport paling popular masa kini dikuasai megakonglomerat unicorn terbesar di jagad raya yaitu Tencent.

Diuntungkan oleh kebijakan kedaulatan alam maya China yang mencekal produk asing masuk China serta jumlah warga China terbesar di dunia masih ditambah dengan jaringan diaspora China di seantero pelosok planet bumi memang kedahsyatan kinerja Tencent di bidang sistem daring meliputi telekomunikasi sampai ke pelayanan kesehatan sulit ditandingi oleh perusahaan mana pun juga.

Setelah berhasil mempengaruhi Asian Games untuk menyelenggarakan eSport kini China sedang giat merayu Komite Internasional Olimpiade untuk memasukkan eSport sebagai cabang olahraga yang dipertandingkan di gelanggang Olimpiade 2020 yang diundur entah
sampai kapan di Tokyo.

Meski banyak pihak mulai dari rakyat jelata sampai ke putra mahkota kerajaan Inggris menentang eSport dengan alasan bikin ketagihan dengan sukma kekerasan namun para pendukung eSport sigap membantah bahwa tinju dan sepakbola juga bikin ketagihan dengan sukma kekerasan di mana penonton malah ikut melakukan kekerasan .

Gulat, anggar, dan segenap jenis olahraga bela diri juga merupakan olahraga kekerasan yang diajarkan kepada para serdadu untuk melawan bahkan membunuh musuh!

Kedaulatan alam maya

Saya pribadi bukan penggemar apalagi pelaku eSport maka saya tidak terlalu peduli apakah eSport akan berhasil atau gagal masuk Olimpiade.

Yang saya peduli bahkan prihatin adalah kenyataan bahwa eSport merupakan senjata sakti mandraguna yang siap didayagunakan oleh kaum imperialis ekonomi untuk menjajah dunia termasuk Indonesia.

Setiap saat seorang warga Indonesia menggunakan produk eSport buatan luar negeri berarti devisa Indonesia otomatis langsung secara daring disalurkan ke account pemilik produk eSport di luar negeri yang digunakan warga Indonesia di dalam negeri Indonesia.

Besar harapan saya bahwa pemerintah Indonesia berkenan peduli marabahaya imperialisme ekonomi melalui jalur eSport demi mampertahankan kedigdayaan ekonomi mau pun kedaulatan alam maya negara, bangsa dan rakyat Indonesia.

Jangan sampai bangsa Indonesia pasrah menyerahkan diri untuk dijajah produk eSport buatan luar negeri!

Kita harus menggelorakan semangat kebanggaan nasional di sanubari setiap warga Indonesia untuk lebih menggemari produk dalam negeri sendiri.

Cukup banyak anak muda Indonesia seperti Ivan Chen dkk terbukti mampu kreatif menciptakan video game Lokapala yang tidak kalah seru ketimbang League of Legends yang kini dimiliki Tencent.

Dengan dukungan pemerintah dan seluruh masyarakat Indonesia saya yakin seyakin-yakinnya yakin bahwa perusahaan Indonesia mampu berdaulat bahkan berjaya dalam bidang video game dan eSport seperti telah dibuktikan oleh Tencent atas dukungan pemerintah dan seluruh rakyat dan diaspora China!

Jika China mampu memblokir mbah Google dan India mampu memblokir Tik Tok demi mempertahankan kedaulatan alam maya mereka masing-masing pasti Indonesia juga tidak kalah mampu asal mau membela kedaulatan alam maya Nusantara! Merdeka!

 

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com