Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update: 4 Kabar Baik soal Penanganan Virus Corona di Indonesia

Kompas.com - 08/07/2020, 20:06 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pandemi virus corona di Indonesia masih terus berlangsung. Kasus-kasus baru dilaporkan setiap harinya.

Berbagai upaya untuk mencegah penyebaran lebih luas maupun pengobatan pasien yang telah terpapar juga dilakukan.

Hingga Rabu (8/7/2020), total kasus virus corona yang telah dikonfirmasi di Indonesia sebanyak 68.079 kasus.

Kasus-kasus tersebut tersebar di 34 provinsi dan 456 kabupaten/kota di Indonesia.

Terlepas dari penambahan kasus yang masih terus dikonfirmasi setiap harinya, berikut adalah beberapa kabar baik terbaru yang dapat disimak soal kondisi dan penanganan virus corona di Indonesia:

Baca juga: Banjir Jepang Tingkatkan Risiko Penyebaran Virus Corona

Jumlah pasien sembuh terus meningkat

Selain kasus-kasus baru, pemerintah Indonesia juga mengumumkan jumlah pasien sembuh setiap harinya.

Terbaru, pada hari ini, Rabu (8/7/2020), jumlah pasien sembuh kembali mengalami peningkatan sebanyak 800 orang.

Adapun total pasien Covid-19 di Indonesia yang telah dinyatakan sembuh pun menjadi sebanyak 31.585 orang.

Provinsi yang mencatatkan jumlah pasien sembuh terbanyak hingga kini berbanding lurus jumlah kasus totalnya, yaitu DKI Jakarta, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Jawa Barat, dan Jawa Tengah. 

Sejumlah provinsi tidak laporkan kasus baru

Dalam laporan yang disampaikan secara harian terkait kondisi pandemi Covid-19 di Indonesia, ada provinsi-provinsi yang tidak mencatatkan kasus baru.

Pada hari ini, ada 7 provinsi yang tidak melaporkan adanya kasus baru corona di wilayahnya, yaitu sebagai berikut:

  • Bangka Belitung
  • Jambi
  • Kalimantan Barat
  • Kalimantan Utara
  • Sumatera Barat
  • Riau
  • Papua Barat

Baca juga: Virus Corona Menyebar di Udara, Partikel Aerosol Covid-19 seperti Asap Rokok

Batas tarif tertinggi rapid test Covid-19

Melansir Kompas.com, Selasa (7/7/2020), Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menetapkan batas tarif tertinggi untuk rapid test Covid-19 sebesar Rp 150.000.

Aturan tersebut tertuang dalam Surat Edaran Nomor HK.02.02/I/2875/2020 tentang Batasan Tarif Tertinggi Rapid Test Antibodi.

Dalam surat tersebut, dijelaskan bahwa biaya ini berlaku bagi masyarakat yang ingin melakukan pemeriksaan mandiri.

Selain itu, pemeriksaan juga tetap dilakukan oleh petugas kesehatan yang memiliki kompetensi.

Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan bahwa pihaknya telah meminta Kementerian Keuangan untuk memberikan subsidi rapid test bagi masyarakat yang akan melakukan perjalanan, khususnya pengguna transportasi umum

Pasalnya, saat ini, mahalnya biaya untuk melakukan rapid test menjadi salah satu keluhan masyarakat.

Baca juga: Presiden Brazil Positif Covid-19, Ini Daftar 7 Pemimpin Negara yang Terinfeksi Corona

Vaksin lokal siap diproduksi pertengahan 2021

Mengutip Kompas.com, Selasa (7/7/2020), Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Reisa Broto Asmoro menyebut bahwa pemerintah tengah mengembangkan vaksin Covid-19.

Ia mengatakan bahwa calon vaksin lokal ini akan diproduksi secara massal pada pertengahan 2021 mendatang.

"Ketua Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 Kementerian Riset dan Teknologi Prof Ali Ghufron Mukti memprediksi, vaksin lokal akan diproduksi massal dan akan tersedia bagi masyarakat Indonesia pertengahan 2021," kata Reisa dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Selasa (7/7/2020).

Menurut Reisa, dari 15 tahapan yang harus dipenuhi, vaksin tersebut telah melewati 8 tahapan.

Selain vaksin ini, Reisa mengatakan ada beberapa jenis calon vaksin yang mulai diuji coba kepada manusia.

Baca juga: Pemerintah: Vaksin Lokal Covid-19 Siap Diproduksi Massal Pertengahan 2021

(Sumber: Kompas.com/Sania Mashabi, Haryanti Puspa Sari |Editor: Diamanty Meiliana, Icha Rastika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Tren
Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Tren
Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Tren
Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Tren
Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Tren
Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Tren
Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Tren
20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Tren
14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

Tren
KAI Sediakan Fitur 'Connecting Train' untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

KAI Sediakan Fitur "Connecting Train" untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

Tren
Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Tren
Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com