Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Jepang dalam Melakukan Contact Tracing Covid-19, Ternyata Begini Caranya...

Kompas.com - 03/07/2020, 14:35 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Sumber Bloomberg

"Kami juga sudah memiliki tim yang terbiasa berkomunikasi dan bekerja bersama," tambahnya.

Baca juga: 3C, Rahasia Jepang Kendalikan Covid-19 Tanpa Berlakukan Lockdown

Para staf di pusat kesehatan memainkan peran penting dalam melakukan pelacakan kontak.

Mereka berperan sebagai penjaga gerbang ketika kasus-kasus pertama infeksi virus corona diidentifikasi di Jepang pada bulan Januari.

Para staf ini meminta orang yang terinfeksi virus untuk merinci catatan perjalanan mereka, berbagi informasi pribadi dan mengungkapkan rincian orang yang telah mereka temui untuk melacak siapa yang perlu dites dan diisolasi.

Meski keberadaannya tidak diketahui sebagian besar orang di luar komunitas medis, tetapi pelacak kontak terlatih kini diakui sebagai fondasi dari penanganan pandemi Covid-19 yang sukses.

Selain di Jepang, pelacak kontak terlatih juga digunakan secara efektif di negara-negara lain, seperti Korea Selatan dan Jerman.

Pada awal Juni lalu, Koizumi menyebut bahwa muncul klaster kecil yang terdiri dari delapan kasus di sebuah rumah sakit di Kawasaki.

Namun, klaster tersebut berhasil dikendalikan hanya dalam waktu empat hari setelah kemunculannya dilaporkan.

"Sehari setelah kasus muncul, pusat kesehatan setempat mengirim staf ke rumah sakit untuk mencari tahu kontak dekat dan memberi nasihat tentang cara mendisinfeksi area yang diperlukan," kata Koizumi.

Baca juga: Menurut Ahli, Kebiasaan Gunakan Masker Bantu Jepang Tekan Angka Kematian akibat Covid-19

Privasi pasien terjamin

Tidak seperti di beberapa kota di Asia seperti Hong Kong, yang merilis data terperinci tempat-tempat yang pernah dikunjungi oleh pasien, otoritas di Jepang justru menghindari hal tersebut.

Dengan privasi yang terjamin, staf pusat kesehatan masyarakat dapat melakukan penelusuran kontak sambil mempertahankan kerahasiaan nama pasien mereka.

"Orang-orang mempercayai pusat kesehatan masyarakat dan akan berbagi segala jenis informasi dengan mereka," kata Haruka Sakamoto, seorang peneliti kesehatan masyarakat di Universitas Tokyo.

"Mereka memahami karakteristik masyarakat," tambahnya.

Faktor lain yang turut membantu dalam penelusuran kontak adalah kedekatan antara pusat kesehatan dengan masyarakat.

Tidak hanya menangani penyakit menular, mereka juga rutin memberikan panduan mulai dari diet lansia, saran olahraga, dan banyak informasi kesehatan yang dibutuhkan masyarakat.

Halaman:
Sumber Bloomberg
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com