Dia mencontohkan, kata "hey" merupakan hentakan yang menunjukkan semangat.
Tapi lirik setelahnya, yaitu "yamko rambe yamko aronawa kombe" tidak diketahui dari bahasa mana.
Agus menjelaskan, dari segi melodi, lagu ini mirip dengan lagu-lagu di selatan Papua, yaitu dari Merauke sampai Boven Digoel.
Menurutnya, lagu itu populer di Papua dilihat dari 2 peristiwa, yaitu sejak zaman penjajahan dan penyebaran guru Injil dari daerah Ambon, Maluku.
Dia mengatakan asal mula lagu ini bisa diteliti. Misalnya oleh Balai Bahasa Papua.
"Nantinya akan dilihat kata per kata, apakah yamko itu satu kata atau yamko rambe yamko itu satu kata. Lalu dari bahasa mana. Papua memiliki ratusan bahasa," katanya lagi.
Untuk menelaah Yamko Rambe Yamko menurutnya bisa juga dilihat dari tangga nada yang dipakai.
"Lagu di Papua biasanya hanya memakai 5 not, yaitu do re mi sol la. Sementara itu fa dan si tidak ada, karena itu melodi eropa," paparnya.
Dia melihat dalam lagu Yamko Rambe Yamko yang ditemukan hanya 5 not. Itu sama dengan yang ditemukan di lagu lain terutama di daerah teluk atau selatan Papua.
Baca juga: Soal Kawin Tangkap di Sumba dan Budaya Kekerasan terhadap Perempuan...