KOMPAS.com - Pingsan merupakan kondisi hilangnya kesadaran seseorang yang terjadi secara tiba-tiba.
Ketika seseorang tengah pingsan, ada informasi yang menyebut bahwa tidak disarankan untuk memberi minum pada orang yang pingsan.
Diketahui, informasi tersebut beredar melalui media sosial Twitter pada pertengahan Juni 2020.
Lantas, bagaimana penanganan yang benar untuk menolong orang yang pingsan?
Dokter dari Perhimpunan Dokter Emergensi Indonesia sekaligus Konsultan dan Kepala IGD RSUD Dr Iskak Tulungagung, Jawa Timur, dr Bobi Prabowo mengungkapkan, tindakan pemberian minum pada orang yang sedang pingsan tidak diperbolehkan.
Sebab, hal ini dapat menyebabkan orang yang pingsan tersedak dan justru membahayakan pasien.
"Pada pasien pingsan tidak boleh memberikan minum, tindakan ini berbahaya bisa menyebabkan tersedaknya pasien tidak sadar karena saat pasien tidak sadar tidak bisa mempertahankan jalan napasnya sehingga bisa tersedak saluran napasnya dan membahayakan pasien," ujar Bobi saat dihubungi Kompas.com, baru-baru ini.
Baca juga: 8 Makanan yang Baik untuk Penderita Diabetes
Ia menjelaskan, tindakan pertolongan yang perlu dilakukan dalam pertolongan pertama yakni penolong menggunakan masker dan memastikan lingkungan aman sebelum menolong.
"Jika ada penanggungjawab lokasi, misal polisi, dikomunikasikan apa yang terjadi, apakah lingkungan sudah dipastkan aman atau belum, jika sudah aman, baru bisa melakukan pertolongan pertama," ujar Bobi.
"Tindakan pertolongan pertama yang dapat dilakukan yakni mengecek respons korban, jika tidak ada respons, minta bantuan pertolongan ke nomor 119, kemudian kembali ke pasien dan mengecek nadi dan napasnya," lanjut dia.
Baca juga: Ayo Disiplin, Berikut Alasan Mengapa Harus Tetap Menggunakan Masker Saat Pandemi Corona
Saat dilakukan pengecekan, apabila tidak ada napas, tutupi hidung dan mulut pasien dengan kain atau masker kemudian lanjutkan dengan tindakan resusitasi jantung paru (RJP).
RJP merupakan langkah pertolongan medis untuk mengembalikan fungsi napas dan atau sirkulasi darah di dalam tubuh yang terhenti.
Adapun tindakan RJP ini bertujuan untuk menjaga darah dan oksigen tetap beredar ke seluruh tubuh.
Sementara itu, ketika orang yang pingsan muncul respons, pakaikan masker dan longgarkan pakaian, serta memberi ruang agar oksigenasi lebih optimal.
Namun, jika pada situasi tertentu dapat sambil membawa orang tersebut ke ambulans untuk ditangani lebih lanjut.
Baca juga: Masih Perlukah Masker Saat Memakai Face Shield?
Di sisi lain, ada juga sejumlah hal yang sebaiknya diperhatikan oleh orang-orang dalam menangani orang yang pingsan.
Tindakan ini ditujukan agar orang yang hendak menolong tidak berakibat fatal bagi pasien.
Berikut hal yang sebaiknya diperhatikan oleh orang-orang dalam menangani orang yang pingsan.
Catatan Redaksi:
Artikel telah disunting dengan menarik utas yang digunakan sebagai awal dari pembahasan artikel ini.
Baca juga: Kasus-kasus Virus Corona, Klaim Pemimpin Negara, dan Contoh Keberhasilan Penanganan Covid-19