Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unggahan Bekal untuk Suami dan Perdebatan soal Peran Perempuan...

Kompas.com - 30/06/2020, 18:02 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Ia mengatakan, sepanjang perempuan melakukan aktualisasi dirinya secara bebas, maka hal itu tidak perlu dipermasalahkan. 

"Kata kuncinya adalah pilihan. Tidak semua orang mau menjadi ibu rumah tangga, tapi tidak semua orang juga mau punya karier di luar rumah. Tidak semua istri suka masak tapi ada istri suka masak," jelas Rouli.

Rouli berpendapat, yang berbahaya adalah jika perempuan tidak mendapat kesempatan untuk memilih.

Misalnya, perempuan yang terpaksa harus memasak karena tuntutan suami, atau tidak boleh bekerja karena dilarang oleh suaminya.

Mengapa ada yang kontra?

Menurut Rouli, munculnya argumentasi yang kontra atau mengkritisi unggahan itu karena jika tidak dipahami secara kritis akan menjadi alat untuk melanggengkan patriarki.

"Jadi misalnya ada postingan bekal suami, lalu orang lain akan menggunakan postingan itu untuk mendukung pendapat pribadinya, nah kan memang perempuan itu harus pintar masak untuk suami. Akhirnya yang kontra masak bekal suami ini bereaksi dengan cara mengingatkan ini bukan hanya masak, ada yang lebih dalam dari itu," papar dia.

Hal itu merespons adanya komentar yang menghendaki istri atau pasangannya harus bisa melakukan hal yang sama.

Sementara itu, saat dihubungi secara terpisah, dosen FIB UI, Adriana Rahajeng mengatakan, para feminis seringkali mendapat label "angry feminists" karena mempermasalahkan atau mempertanyakan hal-hal yang menurut masyarakat "sepele".

Padahal, jika dicermati lebih dalam, hal-hal yang dipertanyakan atau dipermasalahkan pada dasarnya tidak sesederhana yang terlihat.

"Pertama, saya ingin mengajak orang yang menyukai #BekalUntukSuami untuk menonton iklan kecap “Bantu Suami Hargai Istri” dan berbagai seri iklan terkait. Saya ingin mendengar pendapat mereka dahulu terkait iklan-iklan ini. Apakah mereka suka juga dan memahami iklan-iklan ini sama halnya dengan #BekalUntukSuami? Jika jawabannya 'tidak suka' atau paham karena mereka menganggap kegiatan memasak adalah tanggung jawab istri, di situ lah letak ketidaksepelean tagar #BekalUntukSuami," jelas Ajeng.

Ia mengatakan, kegiatan memasak pada dasarnya bisa dilakukan siapa saja, baik perempuan maupun laki-laki.

Memasak adalah keterampilan dasar dalam hidup. Namun, melalui tagar yang terlihat sederhana ini, menurut dia, perempuan terus menerus diingatkan bahwa tempat mereka adalah ruang domestik.

Melayani suami seperti mempersiapkan bekal (aktivitas di dapur) adalah penanda istri “ideal”. Jika tidak melakukannya, perempuan tidak dianggap “ideal” di masyarakat.

Menurut Ajeng, dikotomi ideal versus tidak ideal itu dimulai dari hal sesederhana ini. 

"Jika hal “sepele’ macam #BekalUntukSuami ini tidak dikritisi, perempuan akan terus menerus terjebak di dalam konstruksi gender: pelayan untuk suami di dapur, sumur, dan kasur di ruang domestik. Dari kata pelayan saja sudah terlihat adanya ketimpangan relasi kuasa yaitu  ada yang melayani dan ada yang dilayani," kata Ajeng.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Tren
Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Tren
Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Tren
Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Tren
Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Tren
Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Tren
Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Tren
20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Tren
14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

Tren
KAI Sediakan Fitur 'Connecting Train' untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

KAI Sediakan Fitur "Connecting Train" untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

Tren
Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Tren
Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com