KOMPAS.com - Enam bulan telah berlalu sejak virus corona pertama kali terdeteksi. Kini, kasus infeksi virus corona telah lebih dari 10,3 juta dan lebih dari 500.000 orang meninggal dunia karena Covid-19.
Di sejumlah negara, telah terjadi tren penurunan kasus. Namun, di banyak negara lainnya, peningkatan masih terjadi.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan bahwa ancaman terburuk dari pandemi Covid-19 belum datang.
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, virus corona jenis baru akan menginfeksi lebih banyak orang jika pemerintah tidak mulai menerapkan kebijakan yang tepat.
"Tes, lacak, isolasi dan karantina", demikian pesan Tedros.
Melansir BBC, saat ini jumlah korban meninggal dunia telah lebih dari 500.000. Separuh kasus dunia ada di Amerika Serikat dan Eropa, tetapi di AS kasusnya sangat signifikan.
Virus ini juga menyerang Asia Selatan dan Afrika, di mana diperkirakan tidak akan mencapai puncaknya hingga akhir Juli.
Baca juga: Dua Kandidat Vaksin Corona Terdepan Versi WHO, Apa Saja?
Dr Tedros menyampaikan pesannya pada briefing virtual, Senin (29/6/2020).
"Kita semua ingin ini berakhir. Kita semua ingin melanjutkan hidup kita. Tetapi kenyataan pahitnya adalah situasi buruk ini bahkan belum akan berakhir," kata dia.
"Meskipun banyak negara telah membuat beberapa kemajuan, namun pandemi global sebenarnya menyebar semakin cepat," ujar Tedros.
Dengan tingginya angka kasus infeksi dan kematian, ia mengingatkan bahwa situasi akan semakin memburuk, kecuali jika negara-negara di seluruh dunia memutuskan untuk mulai bergandengan tangan dalam solidaritas global.
"Kurangnya persatuan nasional dan kurangnya solidaritas global, serta dunia yang terpecah sebenarnya membantu virus untuk menyebar, yang terburuk belum datang," kata Tedros.
"Saya minta maaf karena mengatakan ini, tetapi dengan lingkungan dan kondisi seperti ini kita patut bersiap untuk yang terburuk," ujar dia.
Dia juga mendesak negara-negara untuk mengikuti jejak Jerman, Korea Selatan dan Jepang, yang sukses menjaga penyebaran virus melalui serangkaian tes dan penelusuran kontak yang teliti.
Baca juga: Mengenal 2 Kandidat Terkuat Vaksin Virus Corona Versi WHO dari Astrazeneca dan Moderna
Amerika Serikat telah melaporkan lebih dari 2,5 juta kasus dan sekitar 126.000 kematian akibat Covid-19, lebih banyak dari negara mana pun.