KOMPAS.com - Pelonggaran pembatasan sosial yang telah dilakukan selama beberapa pekan ini membawa dampak pada ramainya kembali aktivitas masyarakat di berbagai tempat.
Meski diingatkan untuk selalu mematuhi protokol kesehatan, tidak semua mematuhinya.
Di media sosial, pada akhir pekan kemarin, beredar sejumlah foto dan video yang menunjukkan ramainya warga yang mengunjungi lokasi wisata dan rumah makan.
Situasi ini memunculkan kekhawatiran akan risiko penularan.
Tempat ramai merupakan salah satu faktor yang meningkatkan risiko penularan dan penyebaran virus corona.
Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban, saat dihubungi Kompas.com, Senin (29/6/2020), mengatakan, meski sudah ada pelonggaran, ancaman virus corona tak bisa dianggap remeh.
"Pertanyaanya sebetulnya, seberapa serius sih penyakit ini? Penyakit ini amat sangat serius, penyakitnya lebih mudah menular daripada influenza," kata Zubairi.
Baca juga: Simak, 4 Faktor Ini Tingkatkan Risiko Penularan Virus Corona
Ia mengatakan, virus corona jenis baru penyebab Covid-19 lebih mudah menyebar jika dibandingkan penyakit batuk, pilek biasa.
"Kita masih beruntung 95 persen yang terinfeksi ini kondisinya ringan dan akan sembuh sendiri. Namun, sebagian kecil sangat signifikan. Apalagi kalau kena kita sendiri atau keluarga kita," ujar Zubairi.
Kondisi pasien dengan kondisi mengkhawatirkan mengharuskan mereka dirawat di rumah sakit.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan