Setelah video itu viral, Bintang Emon mengaku ada yang mencoba masuk ke akun e-mail pekerjaannya. Selain itu, ada upaya peretasan terhadap akun e-mail milik kakak dan manajernya.
Di media sosial, akun-akun anonim juga menyerangnya. Bintang Emon bahkan dituduh sebagai pengguna narkoba.
Bintang langsung membantah tuduhan itu dengan menunjukkan hasil tes urine terbaru dari sebuah rumah sakit.
Anam menilai, apa yang dilakukan oleh Bintang Emon tersebut adalah bagian dari kebebasan berekspresi.
"Jadi setiap orang yang menggunakan kebebasannya untuk mengekspresikan sesuatu, ya harus dilindungi oleh hukum," kata Anam.
"Saya sekilas melihat berbagai respons dari masyarakat yang ada di sosmed tersebut, termasuk adanya tuduhan Emon pengguna narkoba, itu adalah suatu bentuk serangan terhadap kebebasan berekspresi," lanjut dia.
Oleh karena itu, kata Anam, pihak kepolisian seharusnya bertindak menangani masalah seperti ini karena dapat mengancam ruang publik.
Menurut dia, pihak kepolisian wajib membongkar siapa pihak yang melancarkan tuduhan tersebut.
"Apakah tuduhan tersebut datang dari perorangan, atau datang dari mesin atau kejahatan digital, seharusnya polisi membongkar siapa di balik mesin-mesin tersebut," jelas Anam.
Ia memilih menggunakan istilah kejahatan digital daripada menyebutkan sebagai buzzer.
Mereka yang melakukan itu, menurut Anam, adalah orang yang memiliki banyak akun untuk menyerang atau mengotori kebebasan berekspresi.
"Nah itu yang harusnya ditertibkan oleh kepolisian. Jadi kepolisian kita punya kewajiban untuk menertibkan itu, termasuk juga Kemenkominfo," kata dia.
"Apa yang dilakukan Emon menurut saya adalah suatu hal yang wajar dan biasa saja," ujar Anam.
Baca juga: Bintang Emon Diserang Setelah Kritik Kasus Novel, Komentar Istana, hingga Dukungan KPK dan DPR
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.