Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain Uang Koin Rp 1.000 Kelapa Sawit, Berikut Daftar 7 Uang Logam yang Berlaku di Indonesia

Kompas.com - 19/06/2020, 18:36 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

Koin ini memiliki diameter 23 mm, kemudian tebal 2 mm, dan berat 1,79 gr.

4. Rp 200

Di urutan selanjutnya, dengan pecahan lebih besar yakni uang logam Rp 200.

Berwarna silver dengan bahan dasar alumunium, uang ini tercatat memiliki Tahun Emisi 2003, karena pertama kali dicetak pada 3 November 2003. Koin berbentuk bulat ini berdiameter 23 mm, tebal 2,3 mm, dan berat 2,38 gr.

Selain tertulis teks "Rp 200", ciri-ciri lain dari uang ini adalah adanya gambar burung jalak Bali di bagian belakangnya.

Baca juga: Todongkan Golok ke Kasir Alfamart di Brebes, Perampok Bawa Kabur Uang Rp 40 Juta

5. Rp 500

Terdapat 2 jenis uang logam bernilai Rp 500 yang berlaku di Indonesia saat ini.

Yang pertama adalah koin berwarna emas dengan bahan dasar alumunium bronze, keluaran tahun 1997, tepatnya pertama kali dicetak pada 28 Agustus 1997.

Uang ini memiliki berat yang jauh lebih berat dari pecahan-pecahan uang logam sebelumnya yakni 5,34 gr. Terdapat gambar melati di bagian atas belakang, koin ini berdiameter 24 mm dan memiliki tebal 1,83 mm.

6. Rp 500

Lalu pecahan Rp 500 logam selanjutnya dikeluarkan 6 tahun setelahnya, yakni 3 November 2003.

Bahannya alumunium biasa sehingga berwarna silver sama seperti uang logam pecahan Rp 100 dan Rp 200. Hanya saja, uang Rp 500 ini memiliki desain samping yang bergerigi dan tidak rata atau halus seperti uang logam sebelum-sebelumnya.

Di sekeliling sisi luarnya, terdiri dari 5 segmen, masing-masing segmen terdiri dari 10 gerigi. Uang ini berdiameter 27 mm, tebal 2,5 mm, dan berat 3,1 gr dengan gambar yang sama di bagian atas belakangnya, yakni bunga melati.

Baca juga: Jika Pilkada Tak Digelar Saat Pandemi, Satu Pemilih Telan Biaya Rp 94.310

7. Rp 1000

Terakhir adalah uang logam bernilai Rp 1.000 Tahun Emisi 2010. Secara fisik, uang yang pertama kali dicetak pada 1 April 2010 ini memiliki bentuk yang cenderung tipis, dengan diameter 1,6 mm.

Meskipun tipis, logam ini cukup mantap dengan berat 4,5 gr. Hal itu bisa jadi disebabkan oleh bahan baku uang yang berbeda yakni nickel plated steel. Berdiameter 24,15 mm, uang ini tidak berwarna putih, melainkan alumunium keabu-abuan.

Uang Rp 1.000 Kelapa Sawit

Inilah uang logam yang belakangan viral akibat harga jualnya yang tinggi di kalangan pecinta uang kuno.

Uang ini pertama dicetak 8 Maret 1993, uang ini juga terbuat dari 2 bahan yang berbeda, tidak seperti uang-uang logam lain yang hanya terdiri dari satu jenis bahan dasar.

Bagian dalam uang berbentuk lingkaran memiliki warna emas karena terbuat dari alumunium bronze. Sementara bagian luarnya, sama berbentuk lingkaran, berwarna putih dan terbuat dari cupro nikel.

Uang ini merupakan yang terberat di antara kepingan uang logam yang ada di Indonesia saat ini,  yakni 8,6 gr. Secara keseluruhan, diameter koin ini berukuran 26 mm sementara untuk bagian dalamnya berukuran 18 mm. Sementara untuk ketebalan, ada di ukuran 2 mm.

Desain uang ini berupa gambar timbul sebuah pohon kelapa sawit yang tercetak di belakang dalam atau yang berwarna kuning. Sama dengan uang logam Rp 500 keluaran 2003, logam Rp 1.000 ini juga memiliki gerigi putus-putus di permukaan luarnya.

Baca juga: BI Tegaskan Uang Logam Rp 500 dan Rp 1.000 Layak Edar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com