Terkait pengiriman 10 sekuens ini, Kepala LBM Eijkman, Profesor dr Amin Soebandrio mengungkapkan, 10 sekuens tersebut didapatkan dengan menggunakan alat tertentu.
Ia juga menyampaikan bahwa sekuens-sekuens itu didapat dari tiga daerah yang berbeda.
"10 sekuens (WGS-Whose Genome Sequence) diperoleh dengan menggunakan alat Next-Generation Sequencer (NGS) yang kami miliki, berasal dari delapan sampel virus dari Jakarta, satu virus dari Samarinda, dan satu virus dari Manado," ujar Amin saat dihubungi Kompas.com, Kamis (18/6/2020).
Baca juga: Jadi Syarat Saat Bepergian di Era New Normal, Apa Itu PCR dan Mengapa Mahal?
Menurutnya, pengambilan sampel dari tiga wilayah tersebut tidak memiliki kategori khusus dalam pemilihan lokasi.
"Daerahnya tidak khusus dipilih Samarinda dan Manado, tapi kebetulan virus yang berhasil di-sekuens kemarin dari dua daerah tersebut," kata dia.
Selain itu, Amin menjelaskan, dalam pengiriman sekuens ke GISAID dilakukan secara bertahap.
Awalnya, Eijkman mengirimkan 3 sekuens, kemudian 4 sekuens, dan yang terbaru 3 sekuens yang dilakukan pada Sabtu (13/6/2020).
Baca juga: Viral, Unggahan Diagnosis Berkode CVD Dikira Covid-19, Ini Penjelasan Dokter